Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Cara Membuka Botol Minum Saat Naik Pesawat agar Air Tak Keluar Terus

Kompas.com - 03/02/2023, 17:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Lantas, mengapa pada botol minum yang dilengkapi sedotan disarankan untuk memutar tutup botol sebelum membukanya?

Baca juga: Viral, Twit Pesawat Scoot Berputar-putar di Atas Kota Manado, Ada Apa?

Menghindari efek kapiler

Pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengatakan bahwa cara membuka botol minum dalam video tersebut bertujuan untuk menghindari efek kapiler.

Efek kapiler adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa sempit (kapiler) sehingga air akan terus mengucur melalui sedotan.

"Botolnya itu kan ada sedotannya, nah itu ada efek kapiler sehingga cairannya bisa naik," terang Alvin, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Menurutnya, jika tutup botol terlebih dulu diputar, maka efek kapilernya akan hilang.

"Jadi itu hanya karena efek kapiler sehingga memang ada kemungkinan isinya bisa keluar," terang Alvin.

Sementara itu, cara membuka tutup botol minuman saat di dalam pesawat dengan memutarnya terlebih dulu bertujuan untuk menyamakan tekanan udara di dalam botol dengan tekanan udara di pesawat.

Pasalnya, tekanan udara di dalam botol lebih besar dari tekanan udara di dalam pesawat.

Baca juga: Penjelasan Lion Air soal Pesawat JT-797 Tabrak Garbarata Bandara Mopah Merauke

Perbedaan tekanan udara

Pada saat pintu pesawat masih terbuka, tekanan udara di dalam pesawat akan sama dengan tekanan udara di luar.

Namun, ketika pintu pesawat ditutup, tekanan udara di dalam pesawat bakal diatur menggunakan sistem tekanan udara.

"Sehingga ketika pesawat mencapai ketinggian, misalnya ketinggian 20.000 kaki, tekanan udara di luar pesawat itu kecil. Tapi tekanan udara di dalam pesawat itu lebih besar daripada tekanan udara di luar," jelas Alvin.

"Selanjutnya, tekanan udara di dalam pesawat itu di-setting pada tekanan udara kurang lebih 6.000 sampai 8.000 kaki, yang mana itu adalah lebih kecil daripada tekanan udara pada saat pesawat masih pintunya dalam kondisi terbuka," terang dia.

Artinya, tekanan udara di dalam pesawat lebih rendah daripada ketika pintu pesawat itu dibuka.

Hal tersebut bakal memengaruhi tekanan udara di dalam botol yang kondisinya masih sama dengan tekanan udara pada saat kondisi pintu pesawat terbuka.

"Sehingga ketika tekanan udara di dalam kabin pesawat itu lebih rendah seolah-olah pada ketinggian 6.000-7.000 kaki, itu ada kemungkinan jika menggunakan sedotan efek kapilernya akan terasa di sana," ucap Alvin.

Perbedaan tekanan udara inilah yang menyebabkan air bisa naik dan terus keluar melalui sedotan pada botol minum.

Memutar tutup botol minuman sebelum meminumnya bakal menyamakan tekanan udara di dalam botol dan pesawat.

Dengan begitu, air tidak akan terus mengalir saat dibuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com