Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teddy Hobbs, Balita Jenius yang Bisa 7 Bahasa, Lancar Membaca dari Usia 2 Tahun

Kompas.com - 28/01/2023, 06:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teddy Hobbs, balita jenius yang sudah bisa membaca sejak usia 2 tahun dan mahir 7 bahasa, menjadi anggota Mensa Inggris termuda. 

Mensa adalah organisasi yang mewadahi orang-orang jenius dengan tingkat IQ tinggi.

Syarat satu-satunya untuk menjadi anggota Mensa adalah calon anggota harus berada di 2 persen peringkat teratas dalam ujian kepandaian yang diawasi secara profesional.

Mensa didirikan pada tahun 1946 di Inggris oleh Roland Berrill dan Dr. Lancelot Ware.

Baca juga: Luar Biasa Cerdas, Bocah 4 Tahun Jadi Anggota Mensa Termuda di Inggris

Siapa Teddy Hobbs, dan secerdas apa?

Teddy Hobbs (4) memiliki nama lengkap Theodore Hobbs, lahir dari pasangan Beth dan Will Hobbs. 

Anak ajaib dari Portishead, Somerset, Inggris ini sudah bisa menghitung sampai 100 dalam 7 bahasa asing, termasuk Mandarin, Wales, Perancis, Spanyol, dan Jerman.

Teddy menjadi anggota Mensa di usia tiga tahun sembilan bulan saat diketahui IQ-nya mencapai 139 dari 160 pada tes Stanford Binet dan mengejutkan orang tuanya, yang tidak tahu persis bagaimana pintar dia.

Dikutip dari Independent, Beth dan Will tidak pernah berharap Teddy masuk Mensa, dan tidak pernah berencana untuk mengajukan keanggotaan.

“Kami melakukan tes IQ dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan duduk dan mengerjakan beberapa teka-teki dengan seorang wanita selama satu jam. Setelah dia menyelesaikannya, kami diberi tahu bahwa dia memenuhi syarat masuk Mensa," kata Beth. 

Baca juga: Kebiasaan Hidup yang Menandakan Kita Kurang Cerdas, Apa Saja?

Sejak kapan Teddy bisa membaca dan berhitung?

Dikutip dari laman CBSNews, balita tersebut memiliki kemampuan berhitung maupun kemampuan berbahasa dari menonton acara pendidikan yang dilakukannya selama lockdown Covid-19 di Inggris.

Beth mengatakan, awalnya ia mengira sang anak hanya memiliki kemampuan sedikit berbeda sebagaimana seorang anak biasanya. 

Namun ia tak mengira bahwa anaknya hingga secerdas itu.

Teddy belajar membaca pada usia 26 bulan dengan cara menonton televisi dan menyalin berbagai bunyi huruf.

Saat mengirim sang anak ke taman kanak-kanak, sang ibu memberitahu gurunya bahwa mungkin anaknya telah belajar sendiri cara membaca.

"Kami mendapat telepon dari taman kanak-kanak, yang mengirim seorang guru pra-sekolah untuk memeriksa, yang mengatakan 'ya dia bisa membaca!'" cerita sang Ibu sebagaimana dikutip dari BBC.

Ibu Teddy makin kaget dengan kepintaran sang anak saat Teddy bermain tabletnya dan mengatakan kata-kata yang tak ia mengerti.

"Bu, saya menghitung dalam bahasa Mandarin," ujar Beth menirukan ucapan Teddy. 

Baca juga: 13 Tanda Kamu Orang yang Cerdas

Tetap berharap memiliki masa kanak-kanak yang normal

Beth mengatakan, meskipun memiliki anak dengan kecerdasan di atas rata-rata anak pada usianya, dia berharap Teddy memiliki masa kecil yang normal.

Dia sempat khawatir ketika Teddy mulai mengetahui bahwa anak-anak sebayanya belum bisa membaca.

Namun orangtua Teddy selalu berusaha membuatnya tetap rendah hati dan mencegahnya menjadi 'kompleks superioritas' atau sombong. 

 

"Sangat penting bagi kami untuk membuatnya tetap membumi," kata sang ibu.

Ia berharap anaknya bisa memahami bahwa setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing.

Bercita-cita menjadi dokter

Beth mengatakan, Teddy mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi dokter suatu hari nanti. 

Hal itu karena dia dan temannya suka bermain dokter-dokteran selama di playgroup. 

"Tetapi jika Anda bertanya apa yang dia inginkan, dia hanya akan mengatakan dia ingin fokus menjadi seorang Teddy,” kata dia. 

Baca juga: Apakah Orangtua dengan IQ Biasa Saja Bisa Memiliki Anak yang Cerdas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com