Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Orangtua dengan IQ Biasa Saja Bisa Memiliki Anak yang Cerdas?

Kompas.com - 12/05/2022, 10:35 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi menyebutkan bahwa ibu yang cerdas kemungkinan besar akan melahirkan anak yang cerdas pula.

Artinya, kecerdasan seorang anak diturunkan oleh genetika ibu mereka.

Dilansir dari Times of India, jurnal Psychology Spot menyatakan bahwa gen kecerdasan itu berkaitan dengan kromosom X yang merupakan kromosom utama wanita.

Studi lainnya menunjukkan bahwa wanita memiliki dua kali jumlah kromosom X sehingga lebih mungkin mewariskan gen kecerdasan kepada anak-anak mereka.

Namun, apakah kecerdasan hanya bisa diperoleh dari ibu yang cerdas?

Baca juga: 4 Tipe Kecerdasan, Manakah yang Lebih Dominan dalam Diri Anda?

Faktor penentu kecerdasan

Dikutip dari Very Well Mind, kecerdasan tidak sepenuhnya diturunkan dari genetika seorang ibu.

Psikolog mengatakan bahwa faktor lingkungan tidak kalah pentingnya dalam menentukan kecerdasan sorang anak.

Artinya, gen tidak sepenuhnya menentukan kecerdasan seorang anak.

Studi yang dilakukan pada beberapa anak kembar menunjukkan bahwa genetika mungkin memainkan peran yang lebih besar daripada faktor lingkungan dalam menentukan IQ individu.

Sebagai contoh, seorang anak mungkin dilahirkan dengan gen kecerdasan, tetapi jika anak itu tumbuh di lingkungan yang kekurangan, yakni kekurangan gizi dan tidak memiliki akses kesempatan pendidikan, anak tersebut mungkin saja tumbuh dengan nilai IQ yang tak cukup baik.

Penelitian berikutnya mencatat, anak-anak yang menyusu selama 12 bulan atau lebih memiliki IQ lebih tinggi (sekitar 3,7 poin) pada usia 30 tahun.

Anak-anak yang mengenyam bangku pendidikan di sekolah juga memiliki nilai IQ yang lebih tinggi.

Adapun studi berikutnya yang menyangkut anak kembar menunjukkan bahwa kedua anak tersebut bisa saja memiliki IQ yang berbeda ketika tumbuh di lingkungan yang berbeda pula.

Baca juga: Siapakah yang Mewariskan Kecerdasan dan Kebodohan, Ayah atau Ibu?

Gen bukan takdir

Meskipun sekitar 50 persen perbedaan kecerdasan antara orang-orang disebabkan oleh genetika, gen tidak menentukan segalanya.

Dikutip dari New Scientist, psikolog Russell Warne di Utah Valley University mengatakan bahwa gen itu sangat penting, tetapi gen tidak sepenuhnya menjadi takdir.

“Genetika memberi kita blueprint, itu menetapkan batas. Tetapi, lingkunganlah yang menentukan di mana dalam batas-batas itu seseorang berkembang,” terangnya.

Sebagai gambaran, seorang anak bisa saja terlahir dengan membawa gen kecerdasan. Namun, apabila dalam masa pertumbuhan anak tersebut kekurangan yodium, nilai IQ-nya bisa menjadi turun.

Kecerdasan adalah konsep yang luas dan secara keseluruhan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Menurut sains, 40 persen-60 persen dari kecerdasan yang kita peroleh merupakan hal yang turun-temurun, tetapi sisanya ditentukan oleh faktor lingkungan tertentu yang berperan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com