Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Teddy Hobbs, Balita Jenius yang Bisa 7 Bahasa, Lancar Membaca dari Usia 2 Tahun

Mensa adalah organisasi yang mewadahi orang-orang jenius dengan tingkat IQ tinggi.

Syarat satu-satunya untuk menjadi anggota Mensa adalah calon anggota harus berada di 2 persen peringkat teratas dalam ujian kepandaian yang diawasi secara profesional.

Mensa didirikan pada tahun 1946 di Inggris oleh Roland Berrill dan Dr. Lancelot Ware.

Anak ajaib dari Portishead, Somerset, Inggris ini sudah bisa menghitung sampai 100 dalam 7 bahasa asing, termasuk Mandarin, Wales, Perancis, Spanyol, dan Jerman.

Teddy menjadi anggota Mensa di usia tiga tahun sembilan bulan saat diketahui IQ-nya mencapai 139 dari 160 pada tes Stanford Binet dan mengejutkan orang tuanya, yang tidak tahu persis bagaimana pintar dia.

Dikutip dari Independent, Beth dan Will tidak pernah berharap Teddy masuk Mensa, dan tidak pernah berencana untuk mengajukan keanggotaan.

“Kami melakukan tes IQ dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan duduk dan mengerjakan beberapa teka-teki dengan seorang wanita selama satu jam. Setelah dia menyelesaikannya, kami diberi tahu bahwa dia memenuhi syarat masuk Mensa," kata Beth. 


Sejak kapan Teddy bisa membaca dan berhitung?

Dikutip dari laman CBSNews, balita tersebut memiliki kemampuan berhitung maupun kemampuan berbahasa dari menonton acara pendidikan yang dilakukannya selama lockdown Covid-19 di Inggris.

Beth mengatakan, awalnya ia mengira sang anak hanya memiliki kemampuan sedikit berbeda sebagaimana seorang anak biasanya. 

Namun ia tak mengira bahwa anaknya hingga secerdas itu.

Saat mengirim sang anak ke taman kanak-kanak, sang ibu memberitahu gurunya bahwa mungkin anaknya telah belajar sendiri cara membaca.

"Kami mendapat telepon dari taman kanak-kanak, yang mengirim seorang guru pra-sekolah untuk memeriksa, yang mengatakan 'ya dia bisa membaca!'" cerita sang Ibu sebagaimana dikutip dari BBC.

Ibu Teddy makin kaget dengan kepintaran sang anak saat Teddy bermain tabletnya dan mengatakan kata-kata yang tak ia mengerti.

"Bu, saya menghitung dalam bahasa Mandarin," ujar Beth menirukan ucapan Teddy. 

Tetap berharap memiliki masa kanak-kanak yang normal

Beth mengatakan, meskipun memiliki anak dengan kecerdasan di atas rata-rata anak pada usianya, dia berharap Teddy memiliki masa kecil yang normal.

Dia sempat khawatir ketika Teddy mulai mengetahui bahwa anak-anak sebayanya belum bisa membaca.

Namun orangtua Teddy selalu berusaha membuatnya tetap rendah hati dan mencegahnya menjadi 'kompleks superioritas' atau sombong. 

"Sangat penting bagi kami untuk membuatnya tetap membumi," kata sang ibu.

Ia berharap anaknya bisa memahami bahwa setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing.


Bercita-cita menjadi dokter

Beth mengatakan, Teddy mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi dokter suatu hari nanti. 

Hal itu karena dia dan temannya suka bermain dokter-dokteran selama di playgroup. 

"Tetapi jika Anda bertanya apa yang dia inginkan, dia hanya akan mengatakan dia ingin fokus menjadi seorang Teddy,” kata dia. 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/28/064500765/mengenal-teddy-hobbs-balita-jenius-yang-bisa-7-bahasa-lancar-membaca-dari

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke