Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Senjata Serbu Andalan Paspampres, Apa Itu?

Kompas.com - 16/01/2023, 11:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memiliki tugas berat dalam melindungi pejabat negara, termasuk presiden dan wakil presiden.

Sekadar diketahui, Paspampres adalah salah satu badan pelaksana pusat TNI yang terdiri dari prajurit-prajurit pilihan dari berbagai cabang kesatuan khusus.

Prajurit Paspampres berasal dari pasukan elite TNI, seperti Kostrad, Kopassus, Kopaska, Marinir, hingga Polisi Militer.

Untuk mendukung tugas pengamanan, Paspampres dibekali senjata serbu yang canggih dan modern, yakni SS1.

Hal itu sebagaimana dituliskan dalam majalah Patriot edisi Oktober 2022.

SS1 merupakan salah satu senjata serbu andalan Paspampres buatan industri dalam negeri, PT Pindad.

Berikut detail hingga fitur dari SS1:

Baca juga: Gaji Paspampres


Baca juga: Mengenal Paspampres, Tugas, dan Fungsinya

1. SS1-M1 Kal. 5,56 mm

Senjata ini juga dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan satuan Marinir di TNI AL.

Istilah M berangkat dari kata Marinized.

Untuk itu, pengembangan dilakukan dengan memberikan coating khusus yang membuat SS1-M1 tahan karat dan dapat digunakan secara penuh di laut atau perairan.

2. SS1-V1 Kal. 5,56 mm

Senapan serbu ini memiliki berat kosong 4,02 kilogram dan berat isi 4,38 kilogram.

Dengan munisi 5,56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS1-V1 dapat menembak hingga jarak 400 meter.

Mobilitas dalam penggunaan SS1 dapat semakin mudah dengan popor yang dapat dilipat.

Baca juga: Unggahan Viral Alat Pelumpuh Drone Milik Paspampres, Ini Cara Kerjanya

3. SS1-V2 Kal. 5,56 mm

Senapan ini memiliki berat kosong 3,93 kilogram dan berat isi 4,29 kilogram.

Dengan kata lain, lebih ringan dari senapan serbu versi sebelumnya, serta panjang laras yang dipangkas menjadi 363 mm.

Untuk munisi, tetap menggunakan kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO.

4. SS1-V5 Kal. 5,56 mm

Merupakan varian SS1 berjenis carbine yang dirancang untuk pertempuran jarak dekat.

Sebagai contoh, pertempuran kota yang memerlukan moilitas tinggi serta akurasi jarak dekat dengan baik.

Oleh karena itu, senapan serbu varian ini didesain dengan berat yang lebih ringan, yakni 3,73 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com