Sama halnya proton, neutron, dan elektron yang bergabung membentuk atom dan materi, dia mengatakan bahwa antiproton, antineutron, dan antielektron (positron) juga bergabung membentuk antiatom dan antimateri.
Baca juga: 10 Buah Termahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp 700 Juta Per Biji
Keberadaan antimateri di alam semesta hingga kini masih menjadi tanda tanya. Antimateri disebut sebagai inti dari misteri mengapa alam semesta ada.
Pada saat-saat pertama setelah Big Bang atau ledakan dahsyat yang melahirkan alam semesta, hanya ada energi.
Saat alam semesta mulai mendingin dan mengembang, partikel materi dan antimateri diproduksi.
Para ilmuwan telah mengukur sifat partikel dan antipartikel dengan ketelitian yang sangat tinggi dan menemukan bahwa keduanya memiliki perilaku identik.
Dengan demikian, jika antimateri dan materi diciptakan dalam jumlah yang sama dan berperilaku identik, seharusnya semua materi dan antimateri musnah saat bersentuhan dan tidak menyisakan apa pun.
Namun, saat ini yang terjadi justru materi lebih mendominasi daripada antimateri.
Teori lain mengatakan, jumlah materi sebenarnya lebih besar daripada antimateri, sehingga saat bersentuhan dan musnah, masih ada materi tersisa untuk membentuk alam semesta.
Baca juga: Daftar Kota Termahal di Dunia 2022 Versi EIU, Adakah Indonesia?
Manusia tercatat pernah mencoba menciptakan antimateri. European Organization for Nuclear Research (CERN) dengan alat bernama Atom Smasheryang berhasil menciptakan antimateri.
Beberapa percobaan di CERN berhasil menciptakan antihidrogen, antimateri dari unsur hidrogen.
Mereka juga berhasil menciptakan elemen antimateri paling kompleks hingga saat ini, yakni antihelium atau antimateri dari helium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.