Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Benda Paling Mahal di Dunia, Kemungkinan Tak Akan Bisa Terbeli

Kompas.com - 25/12/2022, 12:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sama halnya proton, neutron, dan elektron yang bergabung membentuk atom dan materi, dia mengatakan bahwa antiproton, antineutron, dan antielektron (positron) juga bergabung membentuk antiatom dan antimateri.

Baca juga: 10 Buah Termahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp 700 Juta Per Biji

Keberadaan antimateri

Keberadaan antimateri di alam semesta hingga kini masih menjadi tanda tanya. Antimateri disebut sebagai inti dari misteri mengapa alam semesta ada.

Pada saat-saat pertama setelah Big Bang atau ledakan dahsyat yang melahirkan alam semesta, hanya ada energi.

Saat alam semesta mulai mendingin dan mengembang, partikel materi dan antimateri diproduksi.

Para ilmuwan telah mengukur sifat partikel dan antipartikel dengan ketelitian yang sangat tinggi dan menemukan bahwa keduanya memiliki perilaku identik.

Dengan demikian, jika antimateri dan materi diciptakan dalam jumlah yang sama dan berperilaku identik, seharusnya semua materi dan antimateri musnah saat bersentuhan dan tidak menyisakan apa pun.

Namun, saat ini yang terjadi justru materi lebih mendominasi daripada antimateri.

Teori lain mengatakan, jumlah materi sebenarnya lebih besar daripada antimateri, sehingga saat bersentuhan dan musnah, masih ada materi tersisa untuk membentuk alam semesta.

Baca juga: Daftar Kota Termahal di Dunia 2022 Versi EIU, Adakah Indonesia?

Antimateri buatan manusia

Manusia tercatat pernah mencoba menciptakan antimateri. European Organization for Nuclear Research (CERN) dengan alat bernama Atom Smasheryang berhasil menciptakan antimateri.

Beberapa percobaan di CERN berhasil menciptakan antihidrogen, antimateri dari unsur hidrogen.

Mereka juga berhasil menciptakan elemen antimateri paling kompleks hingga saat ini, yakni antihelium atau antimateri dari helium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com