Dikutip dari Pusainsa, hujan meteor ursid merupakan hujan meteor dengan titik radian berada di konstelasi Ursa Minor.
Hujan meteor ini aktif sejak 16-26 Desember dengan intensitas maksimal 10 meteor per jam saat zenit pada 23 Desember 2022.
Baca juga: Fenomena Solstis, Ini Negara dengan Durasi Siang Terpanjang di Dunia
Leonis Minorid Desember adalah hujan meteor dengan titik radian berada di dekat konstelasi Leo Minoris.
Hujan meteor ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur laut menjelang tengah malam pada 19 Desember 2022 hingga meredup di arah utara pada 20 Desember 2022.
Andi menyebut, konjungsi Bulan-Merkurius juga akan terjadi di arah barat laut.
Konjungsi Bulan-Merkurius bisa disaksikan setelah Matahari terbenam saat 25 Desember 2022.
Pada tanggal 26-27 Desember 2022 nanti, juga akan ada konjungsi Bulan-Saturnus di arah selatan.
Adapun fenomena ini, menurutnya dapat disaksikan sejak Matahari mulai terbenam.
Baca juga: Penjelasan Peneliti Lapan soal Fenomena Solstis 21 Desember
Selanjutnya pada 29 Desember 2022 juga akan ada Konjungsi Venus-Merkurius.
Konjungsi tersebut bisa disaksikan setelah Matahari terbenam di arah barat laut.
Di waktu yang sama, akan ada Konjungsi Bulan-Jupiter yang muncul di arah selatan.
Kemudian, pada 30 Desember 2022 akan ada fase Perbani Awal.
Fase Perbani awal bisa disaksikan sejak tengah hari di arah timur berkulminasi di zenit saat matahari terbenam.
Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.
Baca juga: Bulan Purnama Terakhir di 2022, Apakah Masih Bisa Dinikmati Malam Nanti?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.