Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Penipuan Online, Bisakah Melacak Wajah dan Alamat Pelaku?

Kompas.com - 08/12/2022, 18:31 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, penipuan online dengan berbagai modus kerap terjadi.

Sederet penipuan ini menghantui pemilik mobile banking (m-Banking) atau pengguna dompet digital.

Terbaru, pelaku berpura-pura menjadi kurir jasa ekspedisi maupun petugas PLN dan mengirimkan file dengan ekstensi APK via pesan WhatsApp.

Saat mengunduh dan menginstal APK tersebut, maka rekening bank maupun dompet digital milik korban terancam ludes.

Sebelumnya, modus penipuan yang mengatasnamakan bank dan meminta persetujuan biaya transaksi sebesar Rp 150.000 juga marak terjadi.

Namun, penipuan atas nama bank tersebut berbeda dengan modus kurir jasa ekspedisi maupun PLN.

Diungkap oleh salah seorang konten kreator atau YouTuber dengan nama kanal Mr Bert, penipuan atas nama bank menggunakan modus link berisi formulir.

Korban kemudian diarahkan untuk mengisi, antara lain nomor kartu ATM, nomor telepon, dan PIN. Dari sanalah pelaku bisa mengakses m-Banking korban dan menghabisi saldo yang tersedia.

Pengunggah juga mengungkapkan cara mengetahui identitas pelaku, yakni dengan menggunakan aplikasi kecil dan mengirimkan link tracking beserta spyware kepada pelaku.

Lantas, bisakah melacak pelaku di balik penipuan online dengan berbagai modus ini?

Baca juga: Viral, Unggahan Penipuan Bermodus Tagihan Listrik PLN dan Kirim File APK via WA

Cara melacak pelaku penipuan online

Pakar IT sekaligus Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengungkapkan, bisa saja melacak identitas dan keberadaan pelaku penipuan online.

"Bisa saja. Dengan teknik yang sama dengan yang dilakukan si penipu," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

Secara teknis, lanjut Rosihan, perlu untuk membuat aplikasi yang bisa membajak kamera dan GPS di ponsel pelaku.

Kemudian, kirim file berformat APK dari aplikasi yang sudah dibuat tersebut kepada pelaku penipuan online.

"Jika si penipu menginstalnya, ya sudah. Secara otomatis kameranya aktif dan juga GPS-nya," tutur Rosihan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com