Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Pelajar SMP di Yogyakarta Diduga Jadi Korban Klitih, Ini Kronologinya

Kompas.com - 08/12/2022, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut seorang pelajar SMP di Yogyakarta jadi korban pembacokan atau klitih, viral di Twitter, Rabu (7/12/2022) pagi. 

Unggahan disertai dua buah foto seseorang yang diduga mengalami luka di bagian matanya itu diunggah oleh akun ini.

Hingga Kamis (8/12/2022), unggahan tersebut sudah di-retweet lebih dari 3.200 kali dan disukai 8.167 kali.

"Kejadian kemarin siang, sekitar jam 2 siang sehabis ujian," kata si pengunggah.

"kronologi nya adek saya pulang sekolah nunggu jemputan dari bapak saya, dia nunggu di deket halte depan smp 11 Yogyakarta."

"dia bertiga sama temen2 nya, ada 7 motor rame2 sekitar 7 orang lebih pelakunya."

Baca juga: Sedang Tunggu Jemputan Orangtua, Satu Anak Diduga Jadi Korban Kejahatan Jalanan atau Klitih

Penjelasan kakak korban

Pembacokan terhadap pelajar SMP tersebut lantas direspons oleh para pengguna Twitter.

Mereka ramai-ramai yang mengutarakan rasa keprihatinannya atas aksi kejahatan yang kembali terjadi di Yogyakarta.

"Kepala sekolah, guru2, wali murid dan juga Dinas Pendidikan se-kabupaten/se-kodya harus kumpul berkoordinasi untuk mengatasi masalah ini, tidak bisa lama2 lagi," cuti akun @Augu*****.

"Jogja lama2 udah mulai kek depok versi jawa," timpal akun @blek****.

Menurut kakak korban, Alifia, pembacokan yang dialami oleh adiknya terjadi selepas adiknya pulang sekolah.

Baca juga: Tawuran Pelajar SMP di Lenteng Agung Jaksel, Polisi: Cuma Buat Konten, Tak Ada Pidananya

Korban menunggu jemputan

Kejadian bermula saat korban selesai menjalani ujian akhir semester pada pukul 12.00 WIB, namun meminta sang ayah untuk menjemputnya pada pukul 13.30 WIB.

Korban beralasan sedang menunggu temannya yang kebetulan sepatunya disita pihak sekolah ketika mengikuti ujian.

"Sepatu putih waktu ujian, sedangkan adek saya make sepatu hitam. Temen-temenya yang lain sama adek saya nunggu sepatu temennya, jadi pulangnya lama," kata Alifia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat.

Setelah itu, korban menunggu jemputan di simpang empat RS Ludira Husada yang jaraknya tidak jauh dengan halte TransJogja.

Beberapa saat setelahnya terlihat beberapa sepeda motor berjenis matic yang melintas dari arah barat.

Menurut pengakuan Alifia, jumlah motor dan orang yang terlihat setidaknya ada 7 orang.

Sementara keterangan Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja kepada Kompas.com sebelumnya, terdapat 3 sepeda motor.

Berawal dari sinilah, pelaku pembacokan yang melintas tepat di depan korban melancarkan serangan menggunakan sebuah benda yang diduga ikat pinggang sekitar pukul 13.30 WIB.

Wajah korban terkena ayunan benda tersebut dan pelaku melarikan diri ke arah Jalan HOS Cokroaminoto.

Baca juga: Mengenal Klitih Yogyakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Sasarannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com