Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Brigadir J: Sambo Bertemu Bharada E di Persidangan Hari Ini

Kompas.com - 07/12/2022, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

"Kenapa kesal?" tanya Hakim Wahyu

"Karena biasanya (Sambo bilang) 'Bang tolong', 'Bang bantu' tapi waktu nganter itu bilang 'Pak Kabag! Itu antar!' saya agak ngelawan dikit," jawab Susanto.

Susanto pun akhirnya melaksanakan perintah Sambo untuk mengantar jenazah Brigadir J ke kediaman keluarganya di Jambi yang kemudian diserahkan ke Agus Nurpatria.

Kendati menjalankan perintah atasannya dalam jabatan, ia mengaku kesal dengan nada tinggi yang dilontarkan lantaran Sambo merupakan juniornya di kepolisian.

Susanto juga merasa kesal karena Sambo tak konsisten dengan kata-kata mutiara yang pernah diungkapkannya.

"Beberapa kesempatan Pak FS (Ferdy Sambo) selalu bilang 'selama matahari tidak terbit dari Utara, dan air laut masih asin, senior tetap senior'," ucap Susanto menirukan perkataan Sambo.

"Walaupun saya Kombes butut, saya senior Pak FS," ucapnya.

Baca juga: Eks Kabag Gakkum Kesal Diperintah dengan Nada Tinggi, Sambo: Saya Minta Maaf

Permintaan maaf Sambo

Dalam persidangan tersebut, Sambo menyampaikan permintaan maafnya kepada para senior dan junior yang tersertet dalam kasusnya.

"Saya sudah sampaikan ke adik-adik kemarin, ke penyidik, Yang Mulia. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada senior dan rekan-rekan sekalian," ujar Sambo, dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/12/2022).

Kepada hakim, Sambo mengaku sudah menyampaikan permintaan maaf kepada institusi Polri sejak menjalani hukuman penahanan di patsus.

"Semenjak saya di-patsus-kan, ditetapkan tersangka, saya sudah membuat permohonan maaf kepada institusi Polri, kepada senior-junior, anggota yang sudah saya berikan keterangan tidak benar, dari proses penanganan di TKP Duren Tiga," ujar Sambo.

Sambo juga mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta pimpinan Korps Bhayangkara agar tidak memproses kode etik maupun pidana bagi mereka yang tidak tahu apa-apa terkait kasus yang menjeratnya.

Sambo mengatakan dirinya menyadari bahwa ia bersalah dan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Tapi mereka tetap didemosi, tetap dipecat. Padahal mereka tidak tahu apa-apa, saya yang tanggung jawab," kata Sambo.

(Sumber: Kompas.com/Irfan Kamil, Achmad Nasrudin Yahya | Editor Diamanty Meiliana, Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com