Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Persit Kartika Chandra Kirana, Organisasi Istri Anggota TNI AD

Kompas.com - 22/11/2022, 21:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persatuan Istri Tentara Kartika Chandra Kirana atau biasa disebut Persit KCK merupakan organisasi istri prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Sebelumnya Persit merupakan singkatan dari Persaudaraan Istri Tentara yang pada waktu itu diubah berdasarkan hasil kongres 1 Persit pada tahun 1950.

Lantas, seperti apa sejarah pembentukan Persit Kartika Chandra Kirana?

Sejarah Persit Kartika Chandra Kirana

Dikutip dari Kodim Kuningan, sejarah lahirnya Persit diawali dengan dibentuknya Persatuan kaum ibu tentara (PKIT) pada tanggal 3 April 1946 di Purwakarta, Jawa Barat, oleh Ny. Ratu Aminah istri Kolonel Hidayat Kepala Staff Komandemen I. 

Sementara di Serang, Jawa Barat, berdiri organisasi dengan nama Persatuan Istri tentara (PIT) yang diketuai oleh Ny. Suhadi.

Sedangkan di Malang, Jawa Timur, organisasi serupa berdiri dengan diketuai oleh Ny. SR. Lasmidar. 

Selanjutnya pada tanggal 15 Agustus 1946, PKIT mengadakan konferensi di Garut, Jawa Barat guna mempersatukan organisasi-organisasi istri tentara yang berada di daerah-daerah.

Dalam konferensi tersebut nama PKIT diubah menjadi Persatuan Istri Tentara (Persit) atas saran dari Ny, Hamara Effendi. 

Kongres Persit

Dalam kegiatannya, Persit mengadakan Kongres I tahun 1950 yang diadakan di Semarang, Jawa Tengah yang dipimpin oleh Ny AH. Nasution dan menghasilkan keputusan sebagai berikut: 

  • Persatuan Istri Prajurit diubah menjadi Persaudaraan Istri Tentara dan disingkat Persit.
  • Tanggal 3 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Persit.
  • Struktur organisasi Persit disesuaikan dengan struktur organisasi TNI AD

Selanjutnya dalam Kongres VIII Persit tahun 1964 di Jakarta yang dipimpin oleh Ny. A.Yani menghasilkan dua keputusan oenting sebagai berikut:

  • Persatuan Istri Tentara diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana (Persit Kartika Chandra Kirana).
  • Pemimpin Persit Kartika Chandra Kirana dijabat oleh istri pemimpin TNI Angkatan Darat secara fungsional.

Baca juga: Gambaran Umum Syarat Daftar Rekrutmen TNI AD Jalur Tamtama


Baca juga: Ramai Video Sebut Mengapa Prajurit TNI Saat Pulang ke Kampung Halaman Harus Pakai Seragam?

 

Ketua umum Persit dari masa ke masa

Berikut nama Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dari masa ke masa dilansir dari laman persitpusat.or.id:

  1. Ny. A.H. Nasution (27 Oktober 1950 – 8 Desember 1951)
  2. Ny. Sahusilawane (8 Desember 1951 – 28 Desember 1952)
  3. Ny. Bambang Supeno (28 Desember 1952 – 20 Desember 1953)
  4. Ny. R.A. Tahir (20 Desember 1953 – 20 April 1955)
  5. Ny. Hj. R. Omon Abdurachman (20 April 1955 – 18 Juli 1955)
  6. Ny. Sukaswo (18 Juli 1955 – 28 Januari 1958)
  7. Ny. E. Dachyar (28 Januari 1958 – 14 Januari 1961)
  8. Ny. R.A. Tahir (14 Januari 1961 – 24 April 1963)
  9. Ny. S.R. Lasmindar (24 April 1963 – 12 Desember 1964)
  10. Ny. A. Yani (12 Desember 1964 – 17 Juni 1966)
  11. Ny. Tien Soeharto (17 Juni 1966 – 30 Juni 1967)
  12. Ny. M. Panggabean (30 Juni 1967 – 12 Januari 1970)
  13. Ny. Umar Wirahadikusumah (12 Januari 1970 – 3 April 1973)
  14. Ny. Surono (3 April 1973 – 14 Mei 1974)
  15. Ny. Makmun Murod (14 Mei 1974 – 30 Januari 1978)
  16. Ny. Widodo (30 Januari 1978 – 17 April 1980)
  17. Ny. Poniman (17 April 1980 – 14 Maret 1983)
  18. Ny. Rudini (14 Maret 1983 – 1 Juli 1986)
  19. Ny. Try Sutrisno (1 Juli 1986 – 24 Februari 1988)
  20. Ny. Edi Sudradjat (24 Februari 1988 – 10 April 1993)
  21. Ny. Wismoyo Arismunandar (10 April 1993 – 13 Februari 1995)
  22. Ny. R. Hartono (13 Februari 1995 – 13 Juni 1997)
  23. Ny. Uga Wiranto (13 Juni 1997 – 23 Februari 1998)
  24. Ny. Afifah Subagyo Hadisiswoyo (23 Februari 1998 – 2 Desember 1999)
  25. Ny. Titik Tyasno Sudarto (2 Desember 1999 – 18 Oktober 2000)
  26. Ny. Andy E. Sutarto (18 Oktober 2000 – 6 Juni 2002)
  27. Ny. Nora Ryamizard (6 Juni 2002 – 25 Februari 2005)
  28. Ny. Angky Djoko Santoso (25 Februari 2005 – 31 Desember 2007)
  29. Ny. Diana Agustadi Sasongko Purnomo (31 Desember 2007 – 11 November 2009)
  30. Ny. Hj. Nur George Toisutta (11 November 2009 – 7 Juli 2011)
  31. Ny. Kiki Pramono Edhie Wibowo (7 Juli 2011 – 23 Mei 2013)
  32. Ny. Koes Moeldoko (23 Mei 2013 – 2 September 2013)
  33. Ny. Wanti Budiman (2 September 2013 – 25 Juli 2014)
  34. Ny. Nenny Gatot Nurmantyo (25 Juli 2014-15 Juli 2015)
  35. Ny. Sita Mulyono (15 Juli 2015 – 29 November 2018)
  36. Ny. Hetty Andika Perkasa (29 November 2019-19 November 2022
  37. Ny. Rahma Dudung Abdurachman (19 November 2021-sekarang).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com