Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gempa Cianjur Berdampak pada Aktivitas Gunung di Jawa?

Kompas.com - 22/11/2022, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Oktory Prambada menuturkan, Gempa Cianjur tidak serta merta mempengaruhi peningkatan aktivitas gunung api secara langsung.

Namun, potensi peningkatan aktivitas gunung ini biasanya membutuhkan proses dan memakan waktu yang relatif tidak spontan.

Menurutnya, setiap gunung api mempunyai sistem aktivitasnya tersendiri (dapur magma).

"Sistem itu tidak sama dengan gunung api yang bahkan berdekatan posisinya dengan sumber gempa," kata Oktory saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Aktivitas Gunung Semeru

Ia menjelaskan, gunung api di Jawa saat ini memang memperlihatkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan berupa gempa tektonik yang dipicu oleh Gempa Cianjur.

Namun, hal itu tidak berdampak pada peningkatan aktivitas vulkaniknya.

Baca juga: Cara Bangun Rumah Tahan Gempa, Apa Saja Komponennya?

Khusus untuk Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Oktory menyebut masih dalam fase erupsi hampir setiap hari, baik sebelum maupun sesudah Gempa Cianjur.

Seperti diketahui, Gunung Semeru pada periode pengamatan Selasa pukul 00.00-06.00 WIB mengalami gempa letusan sebanyak 28 kali dengan amplitudo 11-22 mm.

Secara visual, letusan asap teramati hingga empat kali dengan tinggi asap 300-700 meter.

"Semeru memang aktivitasnya tergolong tinggi setelah erupsi 2021 lalu dan tidak ada hubungannya dengan Gempa Cianjur kemarin," jelas Oktory.

Update Gempa Cianjur

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan M 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pukul 09.55 WIB, sebanyak 103 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut dan ratusan orang luka-luka.

Baca juga: Riwayat Gempa Besar di Sesar Cimandiri dan Peringatan untuk Jalur Kereta Cepat

Selain itu, 3.257 unit rumah dilaporkan rusak akibat gempa tersebut, sementara 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik.

Bagi masyarakat yang ingin memantau atau mengecek kondisi keluarga di Cianjur, BNPB menyediakan call center yang bisa dihubungi.

Kepala BNPB Suharyanto menuturkan, call center yang bisa dihubungi adalah 117 untuk BNPB dan 115 untuk Basarnas.

Selain itu, informasi lengkap mengenai kondisi korban juga dapat diakses melalui posko terpusat di kantor BPBS Kabupaten Cianjur.

Ia menuturkan, pihaknya saat ini juga akan mendistribusikan logistik ke desa-desa yang masih terisolasi.

Suharyanto memastikan, pemerintah akan membangun kembali rumah warga yang rusak akibat gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com