Direktur Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sekaligus Pimpinan Delegasi Republik Indonesia pada sidang saat itu, Tjetjep Suparman mengatakan bahwa penetapan angklung sebagai warisan dunia merupakan kebanggaan bagi Indonesia.
"Ini membuktikan betapa kekayaan budaya Indonesia untuk alat musik angklung pantas menjadi warisan budaya dunia tak benda," uajrnya, dilansir dari Kompas.com (2010).
Baca juga: Alat Musik Tradisional Asli Indonesia Angklung Akan Menggema di Piala Dunia 2022 Qatar
Angklung bisa dimainkan dengan salah satu tangan memegang kerangka angklung, sementara tangan satunya menggoyangkan bagian bawah angklung hingga menghasilkan suara.
Terdapat tiga teknik dasar dalam memainkan angklung, yakni kalurung (digetarkan), centak (disentak), dan tengkep (menggetarkan salah satu tabung sementara tabung bagian lainnya ditahan hingga tidak ikut bergetar).
Pada umumnya, untuk membawakan suatu lagu, dibutuhkan satu orang yang menjadi pemimpin permainan. Sebab, tiap angklung akan mengeluarkan nada yang berbeda-beda sesuai ukurannya.
Saat ini, angklung semakin mudah ditemui. Bahkan beberapa orkestra kerap menggunakan alat musik ini untuk mengiringi lagu-lagu yang mereka mainkan.
Baca juga: Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia
(Sumber: Kompas.com/ Bill Clinten, Ari Welianto, Glori K. Wadrianto | Editor: Nibras Nada Nailufar, Reza Wahyudi, Glori K. Wadrianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.