Oleh sebab itu, manipulasi foto yang dilakukan Agan adalah pembangunan realitas palsu dengan menggabungkan beberapa foto hingga menjadi sebuah (realitas) imaji baru.
Agan mencoba mendekonstruksi kenyataan adanya konflik antara Ahok dan Habib Rizieq dengan membentuk opini baru, yaitu Ahok dan Habib Rizieq telah berdamai.
Tentunya, opini baru yang dihadirkan Agan akan memantik beragam respon, terlebih keberadaan Instagram yang sepaket dengan kebudayaan yang ada di dalamnya.
Instagram sendiri merupakan media yang dijadikan kedua kubu dalam kontestasi dan pembentukan wacana. Kedua kubu berusaha sebaik-baiknya untuk memenangkan kontestasi sehingga dapat menentukan “benar-salah”.
Selain itu, munculnya berita-berita palsu yang digunakan untuk memecah belah masyarakat dan memojokkan satu sama lain membuat kenyataan semakin buyar.
Dalam keadaan ini, Agan mengambil momentum dengan karya manipulasi fotonya yang bisa dikatakan sebagai hoaks.
Jelas, karya palsu Agan akan memancing opini publik. Masyarakat juga jadi tergerak untuk membangun opini sendiri dan mencari tahu fakta sebenarnya.
Oleh karena itu, karya Agan ini dapat juga dilihat sebagai kritik atas masyarakat yang dapat dengan mudah percaya berita bohong tanpa mau melakukan validasi kesahihannya.
Masih banyak informasi perihal generasi muda dari Muhammad Faisal. Simak obrolan lengkapnya dalam siniar BEGINU bertajuk “Manipulasi Realita melalui Ilustrasi” di Spotify.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbaru yang tayang pada Senin, Rabu, dan Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.