Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Rahardjo
Pengamat Penerbangan

Pengamat penerbangan dan Analis independen bisnis penerbangan nasional

Catatan Kaki untuk Penerbangan Indonesia

Kompas.com - 27/10/2022, 16:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bisnis penerbangan

Bisnis penerbangan juga menjadi salah satu catatan kaki dalam perjalanan industri penerbangan nasional. Seperti diketahui, hingga saat ini harga tiket pesawat masih berada di level tarif batas atas.

Masyarakat, bahkan seorang Menteri Pariwisata Sandiaga Uno juga mengaku resah. Karena tingginya harga tiket ini memengaruhi banyak hal, termasuk di antaranya kunjungan wisatawan yang sebagian besar menggunakan transportasi pesawat.

Badan Pusat Statistik (BPS) berkali-kali menyatakan bahwa harga tiket pesawat yang mahal ini juga turut memengaruhi laju inflasi nasional. Dengan prediksi kondisi perekonomian global yang gelap di tahun 2023, tentu saja bisnis penerbangan dengan harga tiket yang tinggi tersebut harus pula dicermati, jangan sampai menjadi bagian gelap dari perekonomian di tahun depan dan merugikan masyarakat.

Memang tidak bisa dimungkiri, pada saat ini maskapai penerbangan berlomba mengumpulkan pendapatan untuk mengembalikan kondisi finansialnya yang terpuruk selama pandemi.

Sedikitnya jumlah pesawat yang bisa dioperasionalkan menjadi salah satu keuntungan bagi mereka, karena tingkat keterisian pesawat menjadi semakin tinggi.

Hal tersebut tentu saja harus dikendalikan oleh pemerintah selaku regulator penerbangan, mengingat penerbangan saat ini menjadi transportasi yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Bagaimanapun harus diberlakukan keseimbangan antara kepentingan maskapai dan daya beli masyarakat.

Namun demikian,  harus dijaga agar tidak terjadi lagi perang harga antar maskapai. Maskapai tidak boleh menjual harga tiket terlalu murah.

Walaupun awalnya menguntungkan masyarakat, tetapi bisa mematikan persaingan dengan maskapai lain yang lebih kecil, sehingga pada akhirnya terjadi monopoli dan akhirnya merugikan masyarakat dalam jangka panjang.

Semoga catatan kaki ini bukan sekedar menjadi hiasan dalam perjalanan penerbangan nasional yang sudah hampir menyentuh satu abad.

Namun menjadi perhatian untuk perbaikan ke depannya oleh semua stakeholder sehingga penerbangan nasional benar-benar menjadi urat nadi perikehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Tren
Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com