KOMPAS.com - Belakangan, warganet di media sosial ramai membicarakan mengenai popcorn lung yang dikaitkan dengan rokok elektrik atau vape.
Selama ini, sebagian orang menganggap merokok vape lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional.
Padahal, rokok ini disebut memiliki sejumlah risiko pada kesehatan. Salah satunya dikatikan dengan penyakit popcorn lung.
Lantas, apa itu popcorn lung?
Baca juga: Begini Kondisi Paru-paru Saat Terinfeksi Covid-19
Dikuti dari laman Kemenkes, popcorn lung merupakan kondisi saluran udara di paru-paru yang mengecil, sehingga menyebabkan batuk dan napas pendek.
Popcorn lung ini salah satunya dipicu oleh diasetil, yakni zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan rasa mentega.
Namun, menurut Kemenkes, cairan mengandung penambah rasa diasetil ini diduga kerap ditemui pada sebagian rokok elektrik.
Padahal, zat tersebut lebih berbahaya ketika dipanaskan dan dihirup, sehingga ketika menghirupnya dalam waktu lama maka bisa menyebabkan penyakit paru.
Dilansir dari WebMd, popcorn lung merupakan julukan untuk penyakit bronkiolitis obliterans.
Disebut popcorn lung, karena kondisi ini dulunya lebih sering disebabkan oleh diasetil yang kerap dipakai untuk membumbui popcorn microwave.
Saat ini telah banyak perusahaan popcorn yang berhenti menggunakan diacetil untuk penyedap rasa.
Namun, bahan tersebut seringkali justru dipakai pada sebagian perasa rokok elektrik di Amerika Serikat (AS).
Meskipun banyak dari pembuat rokok elektrik tersebut menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan bahan kimia ini pada produk mereka. Selain itu, penggunaannya juga dilarang di Eropa.
Baca juga: 6 Cara Membersihkan Paru-paru dari Racun Akibat Rokok
Masih dari sumber WebMD, penyebab umum lain Popcorn Lung adalah Asetaldehida, sebuah bahan kimia yang ditemukan pada rokok dari ganja dan beberapa rokok elektrik.
Asetadehida juga dapat merusak lapisan mulut, tenggorokan, dan perut.
Bahan kimia lain yang dapat menyebabkan Popcorn Lung, antara lain:
Baca juga: Gejala Long Covid Nyata, Menyerang Otak hingga Paru-paru
Kondisi yang muncul dari penderita, biasanya akan terlihat seperti gejala pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Gejala utama dari popcorn lung yakni batuk kering dan sesak napas.
Kondisi ini biasanya muncul sekitar 2 minggu dan 2 bulan setelah seseorang berinteraksi dengan gas dengan kandungan zat kimia ini.
Kondisi tersebut akan semakin terasa ketika Anda berolahraga atau melakukan pekerjaan berat.
Selain itu, gejala lain yang mungkin juga muncul adalah Anda merasa lelah tanpa alasan, mengi saat Anda tidak menderita asma atau pilek
Jika Anda pernah menjalani transplatasi paru-paru mungkin perlu beberapa tahun hingga gejala-gejala ini muncul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.