Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan soal 25 Makam di TPU Sirnaraga Bandung yang Longsor dan Beberapa Kain Kafan Terlihat

Kompas.com - 06/10/2022, 08:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung, Bambang Suhari membenarkan adanya kejadian longsor sebagian kawasan TPU Sirnaraga, Bandung, yang menyebabkan beberapa makam rusak dan kain kafan terlihat.

"Betul di wilayah TPU Sirnaraga RT 04 RW 07, Kecamatan Cicendo, Bandung," ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Ia menjelaskan, penyebab ambrolnya tanah pada tempat pemakaman tersebut karena hujan deras yang terjadi sebelumnya.

"Terkait kejadian hari kemarin, Selasa, tanggal 4 Oktober 2022, pukul 14.00 WIB sampai 14.37 WIB terjadi hujan deras di wilayah TPU Sirnaraga RT.04 RW.07 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo yang mengakibatkan robohnya kirmir sungai Cilimus," ujar Bambang.

Dampak dari robohnya kirmir atau tanggul penahan bibir sungai setinggi 3,5 meter itu menyebabkan terputusnya jalan setapak dengan ukuran panjang kurang lebih 30 meter dan lebar 1,25 meter.

Baca juga: Viral, Unggahan 25 Makam di TPU Sirnaraga Bandung Terdampak Longsor

Viral di media sosial

Sebelumnya, sebuah unggahan yang berisi informasi mengenai sejumlah makam di TPU Sirnaraga, Jalan Citepus, Kota Bandung terdampak longsor hingga kain kafan jenazah terlihat, viral di media sosial, Selasa (4/10/2022).

"Longsor akibat hujan deras di TPU Sirnaraga, Jalan Citepus, Kota Bandung. Ada beberapa kain kafan yang terlihat," tulis akun Twitter @txtdaribandung.

Unggahan tersebut mendapatkan banyak respons dari warganet. Hingga Rabu (5/10/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 9.558 kali dan disukai lebih dari 46.200 pengguna Twitter lainnya.

Bambang sendiri menjelaskan, total ada 25 makam yang terdampak. Dan dari total 25 makam, terdapat 10 makam yang mengalami kerusakan.

"Dari 10 yang rusak itu ada tujuh yang kita rencanakan akan kita pindahkan, terdiri dari lima makam anak-anak dan dua makam dewasa," ujar Bambang.

"Pemindahan makam sudah koordinasi dan telah mendapat persetujuan dari para ahli waris," lanjut dia.

Ia menambahkan, masih ada tiga makam rusak yang perlu diperbaiki, tapi tidak perlu dipindahkan.

Kemudian, ada 15 makam berpotensi atau rawan tergerus apabila kirmir tidak segera diperbaiki.

Baca juga: Viral, Video Oknum Polisi Diduga Lecehkan TNI, Jilati Kue dan Beri Ucapan HUT Nyeleneh

Kondisi kirmir yang roboh di dekat TPU Sirnaraga, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada Selasa (4/10/2022).Dinas Cipta Bintar Bandung Kondisi kirmir yang roboh di dekat TPU Sirnaraga, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada Selasa (4/10/2022).

Tidak ada jenazah yang hanyut

Saat dikonfirmasi, Bambang menegaskan bahwa tidak ada jenazah yang hanyut akibat robohnya kirmir.

"Kita pastikan tidak ada jenazah yang hanyut, yang ada hanya ada tiga makam yang bagian dari jenazah itu terlihat karena tanahnya tergerus, kain kafannya. Ada tiga makam," kata dia.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah dalam upaya penanganan dari puluhan makam yang tergerus tanah.

Langkah-langkah yang sudah, sedang, dan akan dilakukan antara lain:

  • Mengidentifikasi jumlah makam yang terdampak.
  • Mendata setiap makam yang terdampak.
  • Menghubungi keluarga ahli waris yang makamnya perlu dipindahkan (7 makam).
  • Menentukan lokasi pemindahan.
  • Melaksanakan pemindahan.
  • Menyampaikan surat untuk Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk perbaikan kirmir oleh BBWS dan pembuatan Bronjong oleh DSDABM Kota Bandung.
  • Koordinasi dengan kewilayahan dan Polsek Cicendo.
  • BBWS dan DSDABM Kota Bandung sedang melakukan perbaikan kirmir dan bronjong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com