KOMPAS.com - Sebuah twit mengenai warganet yang menanyakan apakah tidur sambil mendengarkan musik melalui headset atau earphone aman bagi kesehatan, beredar di media sosial pada Selasa (4/10/2022).
Warganet itu menambahkan, ia ingin mendengarkan musik hingga bisa tertidur.
"Tidur pke earphone yay/nay? anw ad yg pernah? agak bahaya ga sih wkkw tp pgn tidur smbil dgr musik biar ngantuk," tulis pengunggah dalam twit.
[askrl] tidur pke earphone yay/nay? anw ad yg pernah? agak bahaya ga sih wkkw tp pgn tidur smbil dgr musik biar ngantuk????????
— Askrlfess (@Askrlfess) October 4, 2022
Lalu, amankah jika kita tertidur masih menggunakan headset?
Baca juga: Ini Perbedaan Earphone, Headset, dan Headphone
Dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), dr. Chusnu Romdhoni,Sp.THT-KL mengatakan bahwa kegiatan tidur sambil menggunakan headset sangat tidak dianjurkan.
"Untuk kebiasaan itu sangat tidak dianjurkan, karena telinga akan terpapar suara (beban) secara terus-menerus," ujar Romdhoni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/10/2022).
Menurut dia, saat seluruh tubuh istirahat, sebaiknya jauhi atau hindari aktivitas lain yang menyebabkan respons tubuh bekerja.
"Saat waktunya seluruh tubuh istirahat, tapi telinganya tidak istirahat," lanjut dia.
Selain itu, mendengarkan musik saat kita sudah tertidur juga menyebabkan dampak pada kesehatan.
Dampak tersebut berpengaruh dari faktor intensitas volume dan lamanya waktu mendengarkan musik tersebut.
"Kalau suara terlalu keras dan didengarkan cukup lama, maka bisa terjadi penurunan kemampuan dengar (ini sering terjadi), dan telinga berdengung," kata Romdhoni.
Baca juga: Selain Bahaya, Mendengarkan Musik Pakai Headset Saat Naik Motor Bisa Didenda Rp 750.000
Romdhoni menambahkan, dampak atau gangguan yang sudah terlanjur terjadi akibat mendengarkan musik yan berlebihan ini bisa sulit sembuh atau kembali ke kondisi normal.
Sebab, hal tersebut bisa berdampak secara permanen.
"Kalau sudah sakit perlu diterapi, harapannya sel pendengaran masih bisa kembali norma. Tapi biasanya sulit," ujar Romdhoni.
"Alasannya sel rambut (salah satu bagian dari organ yang menerima suara) kalau sudah rusak akan terjadi permanen," kata dia.
Namun, jika faktor penyebab gangguannya karena kecapekan (fatigue), Romdhoni menyampaikan, masih bisa kembali normal.