Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan soal 25 Makam di TPU Sirnaraga Bandung yang Longsor dan Beberapa Kain Kafan Terlihat

"Betul di wilayah TPU Sirnaraga RT 04 RW 07, Kecamatan Cicendo, Bandung," ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Ia menjelaskan, penyebab ambrolnya tanah pada tempat pemakaman tersebut karena hujan deras yang terjadi sebelumnya.

"Terkait kejadian hari kemarin, Selasa, tanggal 4 Oktober 2022, pukul 14.00 WIB sampai 14.37 WIB terjadi hujan deras di wilayah TPU Sirnaraga RT.04 RW.07 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo yang mengakibatkan robohnya kirmir sungai Cilimus," ujar Bambang.

Dampak dari robohnya kirmir atau tanggul penahan bibir sungai setinggi 3,5 meter itu menyebabkan terputusnya jalan setapak dengan ukuran panjang kurang lebih 30 meter dan lebar 1,25 meter.

Viral di media sosial

Sebelumnya, sebuah unggahan yang berisi informasi mengenai sejumlah makam di TPU Sirnaraga, Jalan Citepus, Kota Bandung terdampak longsor hingga kain kafan jenazah terlihat, viral di media sosial, Selasa (4/10/2022).

"Longsor akibat hujan deras di TPU Sirnaraga, Jalan Citepus, Kota Bandung. Ada beberapa kain kafan yang terlihat," tulis akun Twitter @txtdaribandung.

Unggahan tersebut mendapatkan banyak respons dari warganet. Hingga Rabu (5/10/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 9.558 kali dan disukai lebih dari 46.200 pengguna Twitter lainnya.

Bambang sendiri menjelaskan, total ada 25 makam yang terdampak. Dan dari total 25 makam, terdapat 10 makam yang mengalami kerusakan.

"Dari 10 yang rusak itu ada tujuh yang kita rencanakan akan kita pindahkan, terdiri dari lima makam anak-anak dan dua makam dewasa," ujar Bambang.

"Pemindahan makam sudah koordinasi dan telah mendapat persetujuan dari para ahli waris," lanjut dia.

Ia menambahkan, masih ada tiga makam rusak yang perlu diperbaiki, tapi tidak perlu dipindahkan.

Kemudian, ada 15 makam berpotensi atau rawan tergerus apabila kirmir tidak segera diperbaiki.

Tidak ada jenazah yang hanyut

Saat dikonfirmasi, Bambang menegaskan bahwa tidak ada jenazah yang hanyut akibat robohnya kirmir.

"Kita pastikan tidak ada jenazah yang hanyut, yang ada hanya ada tiga makam yang bagian dari jenazah itu terlihat karena tanahnya tergerus, kain kafannya. Ada tiga makam," kata dia.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah dalam upaya penanganan dari puluhan makam yang tergerus tanah.

Langkah-langkah yang sudah, sedang, dan akan dilakukan antara lain:

  • Mengidentifikasi jumlah makam yang terdampak.
  • Mendata setiap makam yang terdampak.
  • Menghubungi keluarga ahli waris yang makamnya perlu dipindahkan (7 makam).
  • Menentukan lokasi pemindahan.
  • Melaksanakan pemindahan.
  • Menyampaikan surat untuk Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk perbaikan kirmir oleh BBWS dan pembuatan Bronjong oleh DSDABM Kota Bandung.
  • Koordinasi dengan kewilayahan dan Polsek Cicendo.
  • BBWS dan DSDABM Kota Bandung sedang melakukan perbaikan kirmir dan bronjong.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/06/083000065/penjelasan-soal-25-makam-di-tpu-sirnaraga-bandung-yang-longsor-dan-beberapa

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke