Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Pembuluh Darah Mata Pecah akibat Bersin Kencang, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 28/09/2022, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit yang menginformasikan adanya warganet yang mengalami pecah pembuluh darah pada mata akibat bersin kencang, viral di Twitter pada Selasa (27/9/2022).

Informasi itu diunggah oleh akun Twitter ini.

"Guys kalian ada yg pernah pembuluh darah matanya pecah gr2 bersin kenceng ga? cara sembuhin/pudarin merahnya gmn ya? harus ke igd/ dr. mata kah? kerjaanku hrs ketemu orang terus jd gaenak kalo mata lg begini:”) makasi yg udh mau bantu jawab [askrl]".

Hingga Rabu (28/9/2022), twit itu sudah disukai sebanyak 251 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lalu, apakah betul bersin kencang bisa membuat pembuluh darah mata pecah?

Baca juga: Adakah Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki dan di Mata?


Penjelasan dokter

Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, dr. Grimaldi Ihsan menyampaikan, kejadian bersin kencang memang bisa menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah.

"Betul, itu namanya perdarahan subkonjungtiva," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Ia menambahkan, kondisi tersebut biasanya diakibatkan oleh benturan, atau tekanan pada pembuluh darah mata yang tinggi atau konsumsi obat-obat pengencer darah.

"Untuk tekanan tinggi bisa karena mengedan, batuk/bersin," lanjut dia.

Ilustrasi bersinDOK. Shutterstock Ilustrasi bersin

Tidak berbahaya

Grimaldi mengatakan, perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu.

Namun, ia mengimbau jika terjadi kondisi tersebut, maka sebaiknya diperiksakan ke dokter mata.

"Baiknya periksakan dulu ke dokter mata, apa perlu penanganan lebih lanjut atau tidak," ujar Grimaldi.

Setelah diperiksa, biasanya dokter mata akan memberikan obat tetes untuk mempercepat penyerapan darah dan untuk membuat pasien lebih nyaman.

Namun, pemberian obat tetes mata ini bergantung pada keadaan yang dialami pasien.

Baca juga: Benarkah Jantung Berhenti Berdetak Saat Kita Bersin?

Imbauan ketika pecah pembuluh darah pada mata

Selain itu, jika Anda tengah mengalami hal serupa, ada baiknya memperhatikan dan mengurangi kontak fisik pada mata, termasuk mengucek mata.

"Kalau sudah terjadi perdarahan, baiknya mengurangi kontak fisik pada mata, termasuk mengucek," kata Grimaldi.

"Sisanya biasa saja," lanjut dia.

Ia menambahkan, pasien tetap dapat menjalani aktivitas seperti biasa seperti mandi atau wudhu.

Menurut Grimaldi, jika memang tidak ada luka pada mata, berenang pun tidak masalah saat terjadi subkonjungtiva.

Sementara itu, bercak luka pada mata juga bisa menetap atau permanen di bola mata. Umumnya hal itu disebabkan akibat iritasi kronis pada mata.

"Iritasi kronis bisa karena proses alergi yang lama dan sering digosok, atau karena penggunaan soft lens yang tidak baik," sambungnya.

Baca juga: Apakah Semua Hewan Bersin?

Gejala yang terasa

Grimaldi melanjutkan, seseorang yang mengalami subkonjungtiva bisa saja merasakan sensasi terasa mengganjal pada mata. Dan sebagian lagi, bisa jadi tak merasa gejala apa pun.

Menurut dia, hal ini bergantung pada banyaknya perdarahan yang dialami.

"Kalau sedikit biasanya enggak kerasa apa-apa, tapi kalau banyak bisa ada sensasi mengganjal pada mata," ujarnya.

Meski begitu, sensasi mengganjal itu pun akan berangsur-angsur berkurang seiring berjalannya waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com