Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Malaysia Abdullah Badawi Alami Demensia, Ini Gejala dan Penyebabnya

Kompas.com - 14/09/2022, 08:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Badawi mengalami demensia.

Dikutip dari Straitstimes, Abdullah yang berusia 82 tahun kini tak bisa lagi mengenali ataupun mengingat anggota keluarganya.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, Abdullah mulai menunjukkan tanda gangguan kognitif usai pensiun sebagai Perdana Menteri Malaysia tahun 2009.

Kondisinya semakin hari semakin memburuk sejak saat itu.

"Ini merupakan tantangan bagi kami untuk melihat penurunan fungsi kognitifnya. Beberapa orang sadar tetapi banyak yang tidak. Keluarga telah memutuskan untuk membagikan ini secara terbuka, sebagian untuk menyoroti demensia dan gangguan kognitif," kata Khairy.

Lantas, apa itu demensia, penyebab, dan gejalanya?

Baca juga: Untuk 55 Tahun ke Atas, Perubahan Cara Berjalan adalah Tanda Awal Demensia

Apa itu demensia?

Dikutip dari Mayoclinic, demensia merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok gejala yang mempengaruhi memori, berpikir, dan kemampuan sosial.

Kondisi ini biasanya cukup mengganggu kehidupan sehari-hari penyintasnya.

Adapun demensia bukanlah suatu penyakit khusus, tetapi beberapa di antaranya disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan demensia.

Perlu diketahui, meskipun demensia umumnya terkait kehilangan ingatan, namun kehilangan ingatan bukan berarti demensia.

Dilansir dari CDC, meskipun demensia umumnya terjadi pada sebagian besar orang berusia tua, tetapi ini bukanlah bagian dari penuaan yang normal.

Baca juga: Gejala Awal Penyakit Ginjal yang Sering Tidak Disadari

Gejala demensia

Terdapat sejumlah gejala dari demensia, tetapi pada umumnya bervariasi tergantung pada penyebabnya.

Gejala demensia, antara lain:

1. Perubahan kognitif

Perubahan kognitif pada demensia menimbulkan sejumlah gejala, yakni:

  1. Kehilangan memori, yang biasanya diperhatikan oleh orang lain
  2. Kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata
  3. Kesulitan dengan kemampuan visual dan spasial, seperti tersesat saat mengemudi
  4. Kesulitan penalaran atau pemecahan masalah
  5. Kesulitan menangani tugas yang kompleks
  6. Kesulitan dengan perencanaan dan pengorganisasian
  7. Kesulitan dengan koordinasi dan fungsi motorik
  8. Kebingungan dan disorientasi

2. Perubahan psikologis

Selain itu, terdapat sejumlah gejala terkait perubahan psikologis, yakni:

  1. Perubahan kepribadian
  2. Depresi
  3. Kecemasan
  4. Perilaku yang tidak pantas
  5. paranoid
  6. Agitasi
  7. Halusinasi.

Baca juga: Gejala Khusus Serangan Jantung yang Dialami Wanita, Apa Saja?

Penyebab demensia

Demensia disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak.

Demensia bisa mempengaruhi seseorang secara berbeda tergantung dari area kerusakan otak.

Beberapa penyebab demensia, di antaranya:

  1. Penyakit Alzheimer: merupakan penyebab umum dari demensia
  2. Demensia vascular: disebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak
  3. Demensia lewy body: disebabkan adanya gumpalan protein abnormal seperti balon di otak penderita
  4. Demensia frontotemporal: disebabkan sekelompok penyakit yang ditandai kerusakan sel saraf dan koneksinya di lobus frontal dan temporal otak
  5. Demensia campuran: disebabkan kombinasi beberapa penyebab seperti penyakit Alzheimer dan demensia vascular.

Sejumlah penyebab lain dari demensia, yakni:

  1. Penyakit huntington
  2. Cedera otak
  3. Penyakit Creutzfeldt-Jakob
  4. Parkinson.

Baca juga: 4 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Musim Hujan dan Cara Mencegahnya

Faktor risiko demensia

Terdapat sejumlah faktor risiko dari demensia, yakni:

1. Usia

Usia merupakan risiko terbesar yang menyebabkan seseorang mengalami demensia. Hal ini karena sebagian besar kasus demensia mempengaruhi mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

2. Riwayat keluarga

Mereka yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan demensia lebih mungkin untuk mengembangkan demensia.

3. Ras/etnis

Orang Afrika-Amerika yang lebih tua dua kali lebih mungkin menderita demensia dibanding orang kulit putih.

4. Kesehatan jantung

Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok adalah faktor risiko tinggi menyebabkan seseorang mengalami demensia jika tak ditangani dengan benar.

5. Cedera otak

Cedera kepala berisiko besar menyebabkan demensia terutama jika parah atau terjadi berulang kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com