Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Tewasnya Santri Gontor: 2 Santri Jadi Tersangka, hingga Motif Penganiayaan

Kompas.com - 13/09/2022, 18:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang menewaskan seorang santri berinisial AM (17) di Pondok Pesantren Gontor masih didalami oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, ibu dari AM, Soimah mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris yang sempat berkunjung ke Palembang belum lama ini.

Soimah menceritakan bahwa anaknya meninggal diduga karena menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolahnya. Bahkan, pihak Ponpes Gontor baru melaporkan kasus setelah 2 minggu kemudian, sejak AM dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi dan Penyebab Kematian Santri Pondok Gontor, Diduga Dianiaya

Update kasus tewasnya santri Gontor

Berikut update perkembangan kasus santri Gontor yang meninggal dunia karena mengalami penganiayaan.

2 santri ditetapkan jadi tersangka

Dikutip dari Kompas.com, Senin (12/9/2022), penyidik Satreskrim Polres Ponorogo sudah menetapkan dua tersangka yakni MF dan IH dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya AM.

Penetapan dua santri yang menjadi tersangka ini dilakukan setelah polisi memeriksa puluhan saksi, mulai dari santri, dokter, perawat, bidan, ustaz pondok, petugas pemulasaraan, keluarga korban, dan dokter ahli forensik.

Tak hanya itu, polisi pun telah menyita aneka barang bukti untuk menetapkan MF dan IH menjadi tersangka.

Baca juga: Beasiswa Santri Kemenag untuk S1 dan S2 Sudah Dibuka, Berikut Informasinya


Polisi juga telah menangkap MF dan IH.

“Alhamdulillah, sedikit lega dengan tertangkapnya dua tersangka. Semoga pihak kepolisian bisa mendalami penyebab kematian ini dan diusut tuntas sampai selesai,” kata Soimah (45), di Palembang, Sumsel, Senin (12/9/2022).

Setelah mengetahui informasi itu, Soimah ingin melihat dua wajah tersangka penganiayaan terhadap anaknya itu. Bahkan, ia ingin memeluk dua remaja tersebut.

“Pertama, ingin aku peluk mereka, benar-benar kupeluk kuat. Mungkin tidak bisa ngomong, cuma bisa menangis saja,” ungkap Soimah.

Selain itu, Soimah juga meminta polisi menyelidiki dugaan pelaku lain yang ikut terlibat dalam kasus kematian anaknya tersebut.

Baca juga: Sejarah Hari Santri 22 Oktober, Tema, dan Cara Bikin Twibbonnya

Motif penganiayaan

Soimah (45) menunjukkan foto putranya AM (17) santri pondok pesantren Gontor yang tewas lantaran dianiaya oleh seniornya sendiri, Senin (12/9/2022).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Soimah (45) menunjukkan foto putranya AM (17) santri pondok pesantren Gontor yang tewas lantaran dianiaya oleh seniornya sendiri, Senin (12/9/2022).

Dikutip dari Kompas.com, Senin (12/9/2022), Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, motif dari dua tersangka melakukan penganiayaan karena rusak dan hilangnya sejumlah perlengkapan yang dipakai untuk perkemahan.

Catur menceritakan, kasus itu berawal saat AM bersama dua rekannya RM dan NS, selaku Santri PMDG 1 melaksanakan kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (perkajum).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com