Dikutip dari Straitstimes, Abdullah yang berusia 82 tahun kini tak bisa lagi mengenali ataupun mengingat anggota keluarganya.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, Abdullah mulai menunjukkan tanda gangguan kognitif usai pensiun sebagai Perdana Menteri Malaysia tahun 2009.
Kondisinya semakin hari semakin memburuk sejak saat itu.
"Ini merupakan tantangan bagi kami untuk melihat penurunan fungsi kognitifnya. Beberapa orang sadar tetapi banyak yang tidak. Keluarga telah memutuskan untuk membagikan ini secara terbuka, sebagian untuk menyoroti demensia dan gangguan kognitif," kata Khairy.
Lantas, apa itu demensia, penyebab, dan gejalanya?
Apa itu demensia?
Dikutip dari Mayoclinic, demensia merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok gejala yang mempengaruhi memori, berpikir, dan kemampuan sosial.
Kondisi ini biasanya cukup mengganggu kehidupan sehari-hari penyintasnya.
Adapun demensia bukanlah suatu penyakit khusus, tetapi beberapa di antaranya disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan demensia.
Perlu diketahui, meskipun demensia umumnya terkait kehilangan ingatan, namun kehilangan ingatan bukan berarti demensia.
Dilansir dari CDC, meskipun demensia umumnya terjadi pada sebagian besar orang berusia tua, tetapi ini bukanlah bagian dari penuaan yang normal.
Gejala demensia
Terdapat sejumlah gejala dari demensia, tetapi pada umumnya bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Gejala demensia, antara lain:
1. Perubahan kognitif
Perubahan kognitif pada demensia menimbulkan sejumlah gejala, yakni:
2. Perubahan psikologis
Selain itu, terdapat sejumlah gejala terkait perubahan psikologis, yakni:
Penyebab demensia
Demensia disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak.
Demensia bisa mempengaruhi seseorang secara berbeda tergantung dari area kerusakan otak.
Beberapa penyebab demensia, di antaranya:
Sejumlah penyebab lain dari demensia, yakni:
Faktor risiko demensia
Terdapat sejumlah faktor risiko dari demensia, yakni:
1. Usia
Usia merupakan risiko terbesar yang menyebabkan seseorang mengalami demensia. Hal ini karena sebagian besar kasus demensia mempengaruhi mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
2. Riwayat keluarga
Mereka yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan demensia lebih mungkin untuk mengembangkan demensia.
3. Ras/etnis
Orang Afrika-Amerika yang lebih tua dua kali lebih mungkin menderita demensia dibanding orang kulit putih.
4. Kesehatan jantung
Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok adalah faktor risiko tinggi menyebabkan seseorang mengalami demensia jika tak ditangani dengan benar.
5. Cedera otak
Cedera kepala berisiko besar menyebabkan demensia terutama jika parah atau terjadi berulang kali.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/14/080000765/mantan-pm-malaysia-abdullah-badawi-alami-demensia-ini-gejala-dan