Pada perayaan Chuseok, warga biasanya meramaikannya dengan Ganggangsullae, ritual panen dan kesuburan musiman yang dilakukan di bawah bulan purnama oleh wanita muda desa yang belum menikah.
Dikutip dari The Korea Herald, mereka berkumpul dalam lingkaran, bergandengan tangan, bernyanyi dan menari dengan permainan pantomim yang mencerminkan kehidupan di desa nelayan atau pertanian.
Permainan ini bahkan telah tercatat dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 2009.
Mereka berkumpul dalam lingkaran, bergandengan tangan, bernyanyi dan menari dengan permainan pantomim yang mencerminkan kehidupan di desa nelayan atau pertanian.
Menurut Komisi Nasional Korea untuk UNESCO, akar permainan ini dapat ditemukan di desa-desa pedesaan Konfederasi Mahan di bagian selatan Semenanjung Korea sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Dulu, perayaan ini menawarkan kesempatan langka bagi perempuan untuk bebas dari penindasan sosial untuk menari dan bernyanyi di antara mereka sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.