Beberapa aktivitas Matahari yang berpengaruh besar terhadap kondisi cuaca antariksa diantaranya adalah flare, lontaran massa korona, dan angin surya.
Baca juga: Ada Badai Matahari Malam Ini, Berikut Beberapa Badai Matahari Terbesar yang Pernah Terjadi
Johan mengungkapkan, tidak ada istlah kiamat badai Matahari. Istilah itu keliru dan perlu diluruskan.
"Tidak ada istilah seperti itu di kalangan masyarakat ilmiah. Kita telah hidup lama berdampingan dengan cuaca antariksa. Aktivitas Matahari rutin terjadi. Yang perlu kita pahami adalah bagaimana prosesnya dan memitigasi dampak negatifnya semampu kita," kata dia.
BRIN mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak mudah termakan hoaks yang beredar ihwal badai Matahari.
Matahari, lanjutnya, memiliki siklus sekitar 11 tahun sekali. Siklus ini sifatnya tidak selalu sama di setiap saat.
"Terkadang, Matahari sangat aktif melepaskan energi eksplosif, sementara di periode lainnya Matahari bersikap sangat tenang," lanjut Johan.
Baca juga: Badai Matahari Akan Hantam Bumi, Kiamat Internet Bisa Terjadi