Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Observatorium Bosscha

Kompas.com - 08/08/2022, 12:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Setelah itu, perkembangan Bosscha dibantu oleh banyak pihak.

NISV menerima sumbangan dana dari De Bataafsche Petroleum Maatschappij, De Javasche Bank, De Stoomvaart Mij "Nederland", De Stoomvaart Mij "Rotterdamsche Llyod, dan De Nederlandsche Handel Maatschappij.

Instansi tersebut menyumbangkan dana kepada NISV masing-masing sebesar 10.000 gulden.

Sementara, Prof. JG van de Sande Bakhuyzn menyumbangkan koleksi perpustakaan.

Baca juga: Fenomena Bumi Berputar Lebih Cepat dan Hari Jadi Pendek, Ini Penjelasan BRIN

Perkembangan Bosscha

Sepuluh tahun setelah berdiri, Bosscha Sterrenwacht banyak menghasilkan kontribusi bagi dunia astronomi internasional.

Kontribusi tersebut terutama dalam optik bintang ganda dan penentuan garis bujur di Bumi.

Namun Selama Perang Dunia II segala aktivitas penelitian di Bosscha Sterrenwacht berhenti. Bahkan observatorium ini harus mengalami renovasi karena kerusakan akibat Perang Dunia II.

Pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI.

Oleh pemerintah Indonesia, observatorium "dititipkan" untuk menjadi bagian dari FIPIA Universitas Indonesia yang kemudian menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Hingga kini ITB masih merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan pendidikan sarjana, magister, dan doktoral dalam astronomi dan astrofisika.

Observatorium Bosscha juga masih merupakan observatorium astronomi terbesar di Indonesia dengan kontribusi dalam penelitian dan pendidikan astronomi yang signifikan di Asia Tenggara.

Baca juga: Ini Rencana Penyambutan Bosscha Saat Gerhana Matahari Total 2023

Bosscha jadi Cagar Budaya Nasional

Pemerintah mencanangkan Observatorium Bosscha sebagai Cagar Budaya Nasional pada tahun 2004.

Kemudian pada 2008, Bosscha ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional.

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 184/M/2017, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya tingkat Nasional melalui penilaian atas kualitas kondisi fasilitas lahan dan fisik gedung dan instrumentasi observatorium, koleksi hasil pengamatan dan pustaka yang tak ternilai.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com