Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Tujuh Keajaiban Dunia, Mengapa Candi Borobudur Tidak Termasuk ke Dalamnya?

Kompas.com - 16/07/2022, 17:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menanggapi hal ini, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pun secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak turut andil dalam penetapan Tujuh Keajaiban Dunia.

Sehingga, pemungutan suara tersebut murni berdasarkan penilaian dan inisiatif pribadi.

Adapun tujuan dan mandat dari UNESCO, yakni membantu negara-negara dalam mengidentifikasi, melindungi, serta melestarikan warisan dunia.

Baca juga: Harga Tiket Candi Borobudur Batal Naik, Berapa Tarif Masuknya?

Borobudur masuk daftar warisan dunia

Meski tidak masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia, tetapi keagungan Candi Borobudur diakui oleh UNESCO dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia atau world heritage list.

Candi di Magelang, Jawa Tengah ini juga menjadi situs budaya pertama Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, tepatnya pada 1991.

Disadur dari Kompas.com, alasan UNESCO menetapkan Borobudur sebagai situs warisan dunia lantaran bangunan candinya yang unik dengan arsitektur luar biasa.

Pasalnya, setiap bangunan di Borobudur memiliki karakteristik dan makna tersendiri.

Selain itu, ada beberapa kriteria lain mengapa candi bercorak Buddha ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia, yakni:

  • Kriteria pertama:

Kompleks Borobudur merupakan hasil mahakarya arsitektur Buddhis. Hal ini dikarenakan Borobudur memadukan stupa, candi, serta gunung dalam bangunannya.

  • Kriteria kedua:

Candi Borobudur adalah contoh luar biasa untuk seni dan arsitektur di Indonesia, khususnya pada abad ke-8 dan akhir abad ke-9 Masehi.

  • Kriteria ketiga:

Borobudur berhasil menggambarkan konsep Buddhis mencapai Nirwana, yang diperlihatkan lewat bangunan candi.

Baca juga: Dibangun Ratusan Tahun Lalu, Ini Pasar-pasar Tertua di Indonesia

(Sumber: Kompas.com/Serafica Gischa, Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Serafica Gischa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com