Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Cemas Setelah Temukan Raja Singa Langka, Tak Mempan Antibiotik

Kompas.com - 29/06/2022, 18:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria asal Austria berusia sekitar 50 tahun terkonfirmasi terinfeksi penyakit kelamin raja singa, dikenal juga sifilis atau gonore super langka pada April 2022.

Ilmuwan menyebut temuan ini langka sebab infeksi raja singa tersebut resisten atau tak mempan dengan antiobiotik yang biasa digunakan. 

Hal itu juga yang menyebabkan ilmuwan khawatir apabila infeksi tersebut akan mejadi ancaman kesehatan global di masa depan.

Baca juga: Mengenal Gonore, Penyakit Menular Seksual yang Dapat Menyerang Pria dan Wanita

Resisten dengan antibiotik

Strain super yang ditemukan pada pria Austria itu dilaporkan resisten terhadap ceftriaxone dan azithromycin, serta sejumlah antibiotik lain yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit ini.

Termasuk antibiotik cefixime, cefotaxime, ciprofloxacin, dan tetrasiklin.

Dikutip dari Newsweek, Rabu (22/6/2022), pria paruh baya itu mengaku mengalami rasa sakit ketika buang air kecil.

Rasa sakit itu juga ditandai dengan keluarnya cairan dari uretra.

Sementara itu, Dr Olwen Williams, Kepala British Association for Sexual Health and HIV mengatakan, munculnya jenis baru gonore yang sangat resisten ini menjadi perhatian besar. 

"Kami khawatir masalahnya akan memburuk karena pemotongan dramatis yang telah diberikan pada anggaran kesehatan masyarakat. Mengkhawatirkan ini telah meninggalkan layanan kesehatan seksual pada 'titik kritis', dengan penutupan klinik datang pada waktu yang paling buruk," kata dia dikutip dari BBC.

Berhubungan seks tanpa kondom

Menurut informasi yang dihimpun, pria tersebut tertular penyakit gonore setelah berhubungan seks dengan seorang pekerja seks di Kamboja tanpa memakai kondom.

Lima hari setelahnya, ia pergi ke ahli urologi untuk memeriksakan kondisi tubuhnya karena mengalami rasa sakit saat kencing.

Setelah diperiksa, pria itu didiagnosis mengalami gonore dan diberi resep antibiotik pengobatan biasa.

Namun, dua minggu kemudian, ia menjalani tes PCR pada sampel uretra dan hasilnya positif gonore atau sifilis. 

Uji kesembuhan menggunakan sampel kultur uretra, rektal dan faring negatif, namun tes PCR dari sampel kultur swab uretra adalah Nisserria gonorrhoeae menunjukkan hasil positif.

Baca juga: Penyakit Gonore: Penyebab serta Gejala pada Pria dan Wanita

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com