Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Jokowi Berkunjung ke Rusia dan Ukraina Temui Putin dan Zelensky?

Kompas.com - 25/06/2022, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana berkunjung ke Ukraina dan Rusia untuk bertemu dengan Presiden Zelensky dan juga Putin.

Dikutip dari Kompas.com  Rabu (22/6/2022), Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Jokowi akan mengunjungi Kyiv dan Moskwa usai mewakili Indonesia sebagai negara tamu pada KTT G7 di Jerman pada 26 dan 27 Juni.

Terkait dengan rencana kunjungan ke Rusia dan Ukraina ini, Pasukan Pengaman Presiden tengah menyiapkan sejumlah perlengkapan untuk rencana pengamananan perjalanan Presiden Jokowi.

Sejumlah perlengkapan yang disiapkan yakni seperti helm, rompi, hingga senjata laras panjang untuk pengamanan.

Selain itu, Paspampres juga menyiapkan 39 personelnya untuk mengawal presiden.

Jumlah tersebut terdiri atas 19 orang Paspampres yang melekat dengan presiden, 10 orang tim penyelamatan (matan) dan 10 orang tim advance (pendahulu).

Pasukan pengaman tersebut terdiri dari berbagai kesatuan, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat/Paskhas) TNI AU.

Lantas apa alasan Presiden Jokowi berkunjung ke Rusia dan Ukraina?

Baca juga: Jembatan Penghubung Rusia-China Resmi Dibuka

Alasan Jokowi ke Ukraina

Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) mengatakan, bahwa Jokowi akan berusaha mengatasi krisis pangan global yang diperburuk oleh perang di Ukraina.

Ia mengatakan, perang telah mempengaruhi pasar global sehingga berdampak pada kekurangan minyak goreng di Indonesia dan melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok di Indonesia.

"Kunjungan Presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," ungkap Retno Marsudi.

Retno menerangkan, dampak dari perang dirasakan semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah.

Karena itulah menurutnya Indonesia terus mendorong semangat perdamaian.

Kunjungan Jokowi ini akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan kunjungan ke kedua negara tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, 23 Juni 2022, Menlu menyebut kunjungan Jokowi memang dilakukannya saat situasi tak normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com