Virus ini pertama kali ditemukan di monyet pada 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada 1970.
Penularan cacar monyet melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.
Adapun penularan bisa melalui darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan.
Baca juga: Muncul Lagi Penyakit Cacar Monyet di AS, Apa Itu?
Masa inkubasi cacar monyet berlangsung sekitar 6-16 hari tetapi bisa mencapai 5-21 hari.
Gejala awal pada 1-3 hari yakni demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Selanjutnya memasuki fase erupsi atau fase paling infeksius terjadi ruam atau lesi pada kulit.
Secara bertahap muncul bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Baca juga: Update Kasus Cacar Monyet, 92 Kasus di 12 Negara, Apa Kata WHO?
Infografik:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.