Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Flu Singapura, Penyakit yang Muncul Saat Peralihan Musim

Kompas.com - 17/05/2022, 06:04 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penyebab dan cara penularan

Seperti yang dipaparkan Oke, penyebab Flu Singapura adalah virus coxsackie A16 dan enterovirus 71. 

Virus yang menyebabkan penyakit ini bisa menular melalui cairan tubuh seperti:

  • Air liur
  • Dahak
  • Lendir hidung
  • Cairan blister atau cairan pada luka lepuh
  • Feses atau kotoran

Melalui cairan milik penderita, penyakit ini akan menyebar ke orang lain yang melakukan kontak langsung, seperti berciuman, berpelukan, atau menggunakan peralatan makan yang sama.

Kontak langsung dengan kotoran seperti saat mengganti popok juga bisa menjadi media penularan Flu Singapura.

Gejala awal

Oke memaparkan, terdapat beberapa gejala awal yang muncul jika terinfeksi HFMD, yakni:

  • Demam
  • Nyeri tenggorokan
  • Timbul luka pada area dalam mulut, yang akan menyebar hingga tenggorokan, lidah, bahkan area sekitar bibir
  • Nyeri pada mulut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Lemas
  • Lebih rewel (pada bayi dan anak)

"Beberapa hari kemudian baru muncul kemerahan dan lenting-lenting pada tangan dan kaki," imbuh Oke.

Baca juga: Flu Singapura Diduga Menyebar di Boyolali, Kabupaten Semarang Waspada

Masa inkubasi dan gejala lain

Melansir dari laman Kemenkes, masa inkubasi penyakit ini adalah 3-7 hari. Biasanya dimulai dengan gejala demam, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, dan perasaan tidak enak (malaise).

Satu atau dua hari setelah demam, luka yang menyakitkan akan mulai berkembang di mulut (herpangina).

Luka tersebut biasanya sepert bintik-bintik merah kecil, seringnya ada di bagian belakang mulut yang melepuh dan sakit.

Ruam kulit dengan bintik-bintik merah dan terkadang disertai lepuh terdapat di telapak tangan dan telapak kaki, juga berkembang dalam kurun waktu satu hingga dua hari.

Tanda-tanda tersebut bisa juga muncul di lutut, siku, pantat, atau area genital.

Di beberapa orang terutama anak-anak, akan mengalami dehidrasi jika tidak mampu menelan cairan yang cukup akibat rasa sakit yang muncul di sekitar mulut.

Sementara itu, di beberapa orang terutama orang dewasa, Flu Singapura bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Meski demikian, mereka masih bisa menularkan virus kepada orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com