Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Belum Selesai, Muncul Infeksi Virus Flu Burung H3N8 di China

Kompas.com - 28/04/2022, 14:55 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otoritas Kesehatan China mengumumkan adanya infeksi pertama kasus flu burung H3N8 yang ditularkan ke manusia.

Meskipun demikian, risiko penyebaran virus flu burung H2N8 antar manusia masih rendah. 

Dikutip dari Reuters, Rabu (27/4/2022), Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, infeksi ditemukan pada seorang anak laki-laki berusia empat tahun dari provinsi Henan.

Balita tersebut menunjukkan demam dan gejala lain pada 5 April 2022.

Menurut keterangan, anak itu telah melakukan kontak dengan ayam dan gagak yang dipelihara di rumahnya.

Baca juga: China Deteksi Kasus Pertama Flu Burung H3N8 pada Manusia

Habitat flu burung H3N8

Dikutip dari The Guardian, Rabu (27/4/2022), flu burung seperti yang biasa dikenal adalah penyakit virus yang sangat menular dengan laporan pertama kasus manusia pada 1990-an.

Beberapa jenis flu burung, seperti H3N8 yang saat ini viral, telah ditularkan ke manusia tetapi saat ini sangat jarang, dan biasanya terjadi setelah kontak yang sangat dekat dengan burung atau hewan yang terinfeksi.

Komisi Kesehatan Nasional menyebut, varian H3N8 umum ditemukan pada kuda dan anjing dan bahkan ditemukan pada anjing laut di Amerika Utara.

“Kita sering melihat virus menyebar ke manusia dan kemudian tidak menyebar lebih jauh sehingga satu kasus bukanlah penyebab yang sangat mengkhawatirkan,” kata Sir Peter Horby, profesor penyakit menular baru dan kesehatan global, Universitas Oxford.

Ahli influenza di Royal Veterinary College di Inggris, Nicola Lewis mengatakan, analisis urutan genom keseluruhan menunjukkan bahwa virus H3N8 dalam kasus manusia ini adalah reassortant, dengan gen dari virus yang telah terdeteksi sebelumnya pada unggas dan burung liar.

Wakil Kepala Unit Virologi di Institut pasteur di Kamboja, Erik Karlsson menyampaikan, virus ini masih memerlukan pengawasan lebih lanjut.

Sebab, virus ini berimplikasi dalam pandemi influenza yang terjadi pada 1889 atau dikenal flu Rusia. Ia mengkhawatirkan bakal timbul risiko virus tersebut.

Baca juga: Wabah Flu Burung Menewaskan 5.000 Burung Bangau Liar di Israel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com