Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik dengan Anak, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Kompas.com - 22/04/2022, 15:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Libur Lebaran sudah di ambang mata, masyarakat Indonesia sudah bersiap untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

Selain menyiapkan dana perjalanan, baik untuk BBM dan tarif tol, hendaknya persiapkan juga segala kebutuhan penanganan kedaruratan anak.

Ketika mudik dengan anak, yang tak boleh dilupakan adalah bekal obat-obatan untuk penanganan kesehatan anak.

Karena di Idul Fitri, yaitu selama dua hari berturut-turut, berbagai pusat kesehatan umum biasanya akan tutup.

Yang membuka pintu pelayanan hanyalah rumah sakit besar, yang selalu membuka ruang IGD-nya yang dijaga oleh para dokter jaga.

Sedangkan tempat tujuan mudik tak selalu dekat dengan rumah sakit besar. Sehingga Anda selaku orang tua harus mengenali langkah dan obat-obatan apa yang bisa digunakan dalam penanganan kedaruratan anak.

Menurut dokter spesialis anak dari Mayapada Hospital Kuningan Jakarta Selatan, Kurniawan Satria Denta, setiap tahunnya IGD rumah sakit selalu kedatangan pasien anak-anak dengan berbagai macam keluhan kesehatan.

Mulai dari kecelakaan domestik seperti terbakar hingga keracunan makanan-makanan yang tersaji di hari raya.

Lantas apa yang mesti disiapkan orang tua?

Baca juga: Berencana Mudik ke dan dari Sumatera? Berikut Tarif Tol Sumatera

Langkah pencegahan kecelakaan domestik

Di perjalanan mudik maupun di tempat tujuan mudik, orang tua biasanya terbagi-bagi perhatiannya. Alias tidak bisa fokus ke buah hati semata.

Jadi untuk mencegah kecelakaan domestik pada anak, orang tua haruslah mengenali tempat mudik yang akan dituju.

"Sudah seharusnya orang tua mengenali tempat baru tersebut, mengetahui di mana titik-titik risiko yang bisa membahayakan anak, mencatat di mana letak pusat kesehatan terdekat, dan lain-lain," begitu ujar Kurniawan Denta ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (22/4/2022). 

Untuk berjaga-jaga, orang tua juga harus membawa bekal nomor darurat fasilitas kesehatan terdekat atau dokter spesialis anak yang biasanya menangani si buah hati.  

"Jika ada keluarga yang berprofesi sebagai tenaga medis, tak ada salahnya untuk selalu menyimpan nomor kontaknya. Kontak darurat wajib terus disimpan mengingat di libur lebaran kita tak bisa leluasa menemukan klinik kesehatan," ujar Kurniawan Denta.

Baca juga: Cara Mengatasi Anak yang Tantrum Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan obat-obatan pertolongan pertama. Seperti kain kasa, perban, gunting, betadine, alkohol, antiseptik, obat anti nyeri, obat penurun panas, obat diare obat tetes mata, oralit juga termometer.

Bawa pula obat yang rutin dikonsumsi anak jika anak memiliki gangguan kesehatan khusus, semisal obat asma dan obat anti-alergi.  

Kemudian, simpan obat-obatan ini di tempat yang mudah dihapal dan dijangkau. 

Lantas sebelum melakukan perjalanan mudik, ada baiknya Anda membawa anak ke dokter spesialis anak untuk mengecek kesehatannya secara keseluruhan. 

Jika anak membutuhkan perawatan jalan khusus, mintalah stok obat untuk dikonsumsi sepanjang libur Lebaran.

Jadi ketika sewaktu-waktu penyakit anak kambuh, Anda sudah menggenggam obat yang bisa digunakan untuk meredakannya. 

Persiapan obat khusus ini sangat vital. Mengingat di hari Lebaran akan banyak apotik yang tutup sehingga Anda tak bisa leluasa menemukan obat yang dibutuhkan.

Gunakan pula sesi kontrol ke dokter spesialis anak ini untuk menanyakan menu Lebaran apa saja yang sekiranya menjadi pantangan anak, jika buah hati memiliki riwayat alergi atau kebutuhan medis tertentu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com