Jejak anjlok KA Tawang Jaya terlihat di Km 132+950, jatuhnya roda kereta mengarah sebelah kiri (arah perjalanan KA).
Roda kereta yang anjlok kemudian merambat naik ke arah kanan melewati wesel hingga akhirnya kereta terguling di persawahan sebelah kanan arah perjalanan KA.
Tujuh kereta Tawang Jaya anjlok, lima di antaranya terguling ke sawah. Sedangkan empat kereta di rangkaian belakang tidak anjlok.
Berdasarkan hasil wawancara dengan KNKT, saat mendekati sinyal masuk Stasiun Surodadi, masinis melihat sinyal muka menunjukkan aspek kuning.
Baca juga: Video Viral Youtuber Sembunyi di Bawah Rel Saat Kereta Melintas, Ini Kata KAI
Masinis pun mengurangi kecepatan hingga mendekati sinyal masuk yang ber-aspek merah kemudian berubah menjadi aspek kuning masuk sepur belok.
Saat di depan wesel, masinis melihat ada batas kecepatan 10 kilometer per jam.
Menghadapi wesel, masinis sempat melakukan pengereman, tetapi pada saat masuk sepur belok kecepatan rangkaian kereta api masih kurang lebih 30 kilometer per jam.
Masinis merasakan ada hentakan keras, dan saat melihat ke belakang, disadari bahwa rangkaian putus/lepas dari lokomotif. Lokomotif juga dirasakan oleng.
Baca juga: Mau Pesan Tiket Kereta Lebaran? Berikut Jadwal dan Cara Pemesanannya
Sementara itu, saat kejadian, kondektur KA Tawang Jaya menceritakan bahwa ia juga merasakan guncangan keras, diikuti padamnya penerangan di rangkaian kereta.
Kondektur lalu mengambil alat penerangan dari saku celananya, menyalakan, dan menenangkan penumpang.
Dalam kondisi darurat, kondektur berusaha mencari jalan keluar dengan memecahkan kaca jendela kereta makan.
Setelah keluar kereta, kondektur melihat bahwa rangkaian sudah anjlok dan terguling. Ia kemudian menolong penumpang untuk keluar dari kereta.
Penumpang yang mengalami luka-luka dan meninggal dunia kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Siaga dan Puskesmas Suradadi.
Berdasarkan temuan-temuan yang dikumpulkan dan diidentifikasi oleh KNKT, penyebab kecelakaan KA Tawang Jaya adalah sebagai berikut:
Rangkaian KA Tawang Jaya berjalan dengan kecepatan 81,7 kilometer per jam saat melewati wesel emplasemen Suradadi, di mana kecepatan teknis melewati sepur belok dibatasi 10 kilometer per jam.
Baca juga: Viral, Video Remaja Terserempet Kereta hingga Terjungkal Saat Buat Konten, Ini Penjelasan KAI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.