Dokter dapat mendiagnosis seseorang dengan aphasia setelah melakukan beberapa tes tertentu, seperti latihan sederhana untuk menyebutkan berbagai benda di dalam ruangan, mengulang kata dan kalimat, serta membaca dan menulis.
Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan seseorang untuk:
Tes pencitraan seperti CT Scan atau MRI juga dapat menjadi opsi untuk menilai kerusakan otak.
Baca juga: Tak Hanya Bruce Willis, Dua Aktris ini Juga Sempat Mengidap Aphasia
Jika kerusakan yang terjadi pada otak masih tergolong ringan, seseorang dapat memulihkan keterampilan berbahasa tanpa pengobatan.
Namun, dalam kebanyakan kasus penderita harus menjalani terapi wicara dan bahasa untuk mengembalikan keterampilan bahasa dan melengkapi pengalaman komunikasi mereka.
Rehabilitasi bicara dan bahasa
Pemulihan keterampilan bahasa biasanya merupakan proses yang relatif lambat.
Meskipun kebanyakan orang membuat kemajuan yang signifikan, hanya sedikit orang yang mendapatkan kembali tingkat komunikasi secara penuh seperti sebelum cedera.
Terapi wicara dan bahasa bagi penderita afasia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi. Contohnya, seperti memulihkan sebanyak mungkin bahasa, mengajarkan cara mengembalikan keterampilan bahasa yang hilang, dan menemukan metode komunikasi lain.
Terapi aphasia:
Peserta dapat melatih percakapan, berbicara secara bergantian, serta mengklarifikasi kesalahpahaman dan memperbaiki percakapan yang benar-benar rusak
Melatih penggunaan komputer: terapi berbantuan komputer dapat membantu untuk mempelajari kembali kata kerja dan bunyi kata (fonem).
Nah itulah penjelasan apa itu aphasia penyakit yang diderita Bruce Willis dan mengenal penyakit aphasia, gejala, dan perawatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.