Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Aphasia, Penyakit yang Diderita Bruce Willis?

Kompas.com - 31/03/2022, 11:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aphasia adalah suatu kondisi yang merampas kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, seperti berbicara, menulis, dan memahami bahasa baik secara verbal ataupun non-verbal.

Artis Bruce Willis dilaporkan mundur dari dunia akting setelah diketahui menderita aphasia.

Pengumuman mundurnya bintang film Die Hard itu diungkapkan putri Bruce Willis melalui akun instagramnya.

Baca juga: Bruce Willis Mundur dari Akting Setelah Didiagnosis Aphasia, Apa Itu?

Apa itu aphasia?

Ilustrasi AfasiaShutterstock/rumruay Ilustrasi Afasia

Dikutip dari Kompas.com, aphasia biasanya terjadi tiba-tiba setelah stroke atau mengalami cedera kepala.

Namun, kondisi ini juga bisa datang secara bertahap dari tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen dan progresif (degeneratif).

Tingkat keparahan aphasia dapat bergantung pada sejumlah kondisi, termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak.

Gejala aphasia

Aphasia dapat menyebabkan sejumlah masalah yang berbeda.

Pembicaraan

Penderita mungkin akan mengalami hal di bawah ini.

  • Kesulitan memikirkan kata-kata yang ingin diucapkan
  • Kesalahan dalam mengucapkan sesuatu, tapi bisa jadi masih saling berhubungan (contoh: mengucapkan ‘pena’ ketimbang spidol’). Namun, bisa jadi juga mengucapkan sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal, seperti ingin mengatakan ‘bola’ tapi malah mengucapkan ‘radio’
  • Terbalik dalam mengucapkan sesuatu, misalnya ‘kasih terima’ ketimbang ‘terima kasih’.
  • Menggunakan kata yang dibuat sendiri
  • Mengalami kesulitan dalam mengucapkan kalimat
  • Menggabungkan kata yang dibuat sendiri dengan kata lain dan membentuk sebuah kalimat yang bisa jadi terdegnar tidak masuk akal.

Baca juga: Mengenal Afasia, Gangguan Otak yang Paksa Bruce Willis Pensiun Akting

 

Pemahaman

Beberapa kesulitan yang mungkin dialami penderita aphasia, yaitu:

  • Kesulitan mengerti apa yang dikatakan orang lain, khususnya saat berbicara cepat atau seperti berkumur (tidak jelas). Juga, kesulitan memahami kalimat yang panjang dan kompleks
  • Kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain di lingkungan yang berisik atau di sekeliling orang banyak
  • Kesulitan memahami lelucon.

Membaca dan menulis

Penderita aphasia mungkin akan mengalami kesulitan berikut:

  • Membaca formulir, buku, atau layar komputer
  • Mengeja dan merangkai kata menjadi satu kalimat
  • Menggunakan angka atau mengerjakan matematika, seperti menentukan waktu, menghitung uang, atau sesederhana melakukan pertambahan dan pengurangan.

Baca juga: Afasia

Penyebab Aphasia

Aphasia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang berperan dalam memahami dan memproduksi bahasa.

Penyebab umum dapat meliputi:

  • Stroke: penyebab paling umum dari afasia
  • Cedera kepala parah
  • Tumor otak
  • Kondisi neurologis progresif: menyebabkan otak dan sistem saraf menjadi rusak seiring waktu, seperti demensia.

Aphasia juga dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, tapi umumnya terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.

Hal ini disebabkan karena stroke dan kondisi neurologis progresif cenderung memengaruhi orang dewasa usia lanjut.

Baca juga: Mengenal Aphasia, Gangguan Kognitif Langka yang Diderita Bruce Willis

 

Diagnosis aphasia

Dokter dapat mendiagnosis seseorang dengan aphasia setelah melakukan beberapa tes tertentu, seperti latihan sederhana untuk menyebutkan berbagai benda di dalam ruangan, mengulang kata dan kalimat, serta membaca dan menulis.

Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan seseorang untuk:

  • Memahami pidato dasar dan tata bahasa
  • Mengungkapkan kata, frasa, dan kalimat untuk berkomunikasi secara sosial, misalnya mengadakan percakapan atau memahami lelucon
  • Membaca dan menulis huruf, kata, dan kalimat

Tes pencitraan seperti CT Scan atau MRI juga dapat menjadi opsi untuk menilai kerusakan otak.

Baca juga: Tak Hanya Bruce Willis, Dua Aktris ini Juga Sempat Mengidap Aphasia

Perawatan pasien aphasia

Jika kerusakan yang terjadi pada otak masih tergolong ringan, seseorang dapat memulihkan keterampilan berbahasa tanpa pengobatan.

Namun, dalam kebanyakan kasus penderita harus menjalani terapi wicara dan bahasa untuk mengembalikan keterampilan bahasa dan melengkapi pengalaman komunikasi mereka.

Rehabilitasi bicara dan bahasa

Pemulihan keterampilan bahasa biasanya merupakan proses yang relatif lambat.

Meskipun kebanyakan orang membuat kemajuan yang signifikan, hanya sedikit orang yang mendapatkan kembali tingkat komunikasi secara penuh seperti sebelum cedera.

Terapi wicara dan bahasa bagi penderita afasia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi. Contohnya, seperti memulihkan sebanyak mungkin bahasa, mengajarkan cara mengembalikan keterampilan bahasa yang hilang, dan menemukan metode komunikasi lain.

Terapi aphasia:

  • Dimulai sejak awal: melansir Mayo Clinic, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terapi paling efektif jika dimulai segera setelah mengalami cedera otak
  • Bekerja dalam kelompok: dalam lingkungan kelompok, orang dengan afasia dapat mencoba keterampilan komunikasi mereka dengan lebih aman.

Peserta dapat melatih percakapan, berbicara secara bergantian, serta mengklarifikasi kesalahpahaman dan memperbaiki percakapan yang benar-benar rusak

Melatih penggunaan komputer: terapi berbantuan komputer dapat membantu untuk mempelajari kembali kata kerja dan bunyi kata (fonem).

Nah itulah penjelasan apa itu aphasia penyakit yang diderita Bruce Willis dan mengenal penyakit aphasia, gejala, dan perawatannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com