Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Syarat Mudik Lebaran 2022 Harus Sudah Divaksin Booster?

Kompas.com - 26/03/2022, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah membolehkan mudik Lebaran 2022 dengan syarat sudah melakukan vaksinasi lengkap dan booster.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers secara daring, Rabu (23/3/2022).

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan," kata Jokowi.

"Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," imbuhnya.

Dengan dibolehkannya mudik Lebaran 2022, maka hal itu akan menjadi mudik pertama di tengah pandemi Covid-19, setelah pemerintah melarang mudik lebaran selama dua tahun sebelumnya, 2020 dan 2021.

Baca juga: Syarat Mudik Lebaran bagi Warga yang Belum Vaksinasi Booster

Lalu, mengapa syarat mudik lebaran 2022 harus sudah divaksin booster?

1. Mengurangi risiko penularan

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan bahwa syarat mudik Lebaran 2022 berupa vaksinasi booster merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi risiko penularan Covid-19 atau dikenal dengan mitigasi risiko.

Diberitakan Kompas.com (23/3/2022) Dicky menilai, aturan tersebut sangat baik dan perlu untuk diterapkan.

Pasalnya, vaksinasi booster dapat mengurangi penularan Covid-19 di tengah pergerakan atau mobiltas masyarakat yang tinggi.

“Dan kalau vaksin booster jadi itu (syarat) ya bisa itu mengurangi," katanya lagi.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022 Diperbolehkan, Mengapa Status PPKM Daerah Tetap Berlaku?

2. Meningkatkan kekebalan tubuh

Cek tiket vaksin booster di website dan aplikasi PeduliLindungi.PIXABAY Cek tiket vaksin booster di website dan aplikasi PeduliLindungi.

Vaksinasi booster dianggap dapat mengurangi penularan Covid-19 di tengah hiruk pikuknya mudik Lebaran 2022.

Sebab, vaksinasi booster dapat meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat terhadap virus corona yang sebelumnya telah berkurang usai mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

“Kekebalan tubuh yang ditimbulkan oleh vaksin (dosis 2) akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Kamis (23/3/2022).

“Kekebalan yang sudah mulai turun harus segera ditingkatkan kembali melalui vaksinasi ulang atau lebih umum disebut booster,” imbuhnya.

Kekebalan tubuh yang diperoleh melalui vaksinasi booster ini sangat penting untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 dan potensi gejala parah hingga kematian yang ditimbulkan.

Baca juga: 3 Poin Penting Pidato Jokowi soal Aturan Mudik hingga Shalat Tarawih pada 2022

3. Tingginya jumlah pemudik

Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa jumlah pemudik Lebaran 2022 akan meningkat hingga 80 juta penduduk.

Angka tersebut diperoleh dari hasil survei mudik Lebaran 2022 yang telah dilakukan.

Tingginya jumlah pemudik yang tidak diimbangi oleh vaksinasi booster dapat menimbulkan risiko terburuk, seperti lonjakan kasus Covid-19.

Oleh sebab itu, pemerintah memberikan kelonggaran berupa dibolehkannya mudik Lebaran 2022 dengan syarat telah melakukan vaksinasi booster.

Baca juga: Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Begini Ketentuan Vaksin Booster

4. Mobilitas pemudik lebih masif

Calon penumpang pesawat membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (9/3/2022). Pengelola Bandara Bali memprediksi jumlah rata-rata penumpang harian di bandara tersebut akan meningkat sekitar 20 persen setelah hasil tes RT-PCR atau rapid test antigen COVID-19 tidak lagi diwajibkan sebagai persyaratan bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua atau dosis ketiga (booster).ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Calon penumpang pesawat membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (9/3/2022). Pengelola Bandara Bali memprediksi jumlah rata-rata penumpang harian di bandara tersebut akan meningkat sekitar 20 persen setelah hasil tes RT-PCR atau rapid test antigen COVID-19 tidak lagi diwajibkan sebagai persyaratan bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua atau dosis ketiga (booster).

Tingginya jumlah pemudik Lebaran 2022 sesuai survei yang telah dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan menunjukkan bahwa mobilitas pemudik tahun ini akan lebih masif.

Masifnya mobiltas masyarakat ini menimbulkan potensi penularan Covid-19 yang lebih tinggi.

“Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi,” ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Kompas.com (26/3/2022).

“Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19,” imbuhnya.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Turun, Apakah Vaksinasi Masih Diperlukan?

Selain itu, lebaran juga sering menjadi momentum bersilaturahmi dan mengunjungi orang tua.

Hal tersebut dapat menimbulkan risiko penularan yang lebih berbahaya jika penularan terjadi pada orang tua/lansia.

Beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa vaksinasi booster penting dilakukan sebelum pemudik melaksanakan kegiatan mudik 2022 dan bertemu dengan sanak saudara.

Kendati telah mendapatkan vaksinasi booster, pemerintah Indonesia tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai anjuran Satgas Covid-19 selama mudik Lebaran 2022.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

(Sumber: Kompas.com/ Luthfia Ayu Azanella, Rendika Ferri Kurniawan | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Vaksin Covid-19 yang Paling Banyak Dipakai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com