KOMPAS.com - Sejumlah kebutuhan masyarakat harganya naik pada awal bulan ini. Beberapa di antaranya sudah mengalami kenaikan sejak bulan lalu dan terus merangkak naik.
Berbagai faktor disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga kebutuhan masyarakat.
Mulai dari harga-harga di luar negeri yang juga naik, imbas peperangan Rusia vs Ukraina, hingga adanya oknum yang memainkan harga di pasaran.
Berikut ini 6 kebutuhan masyarakat yang harganya naik Maret ini:
Sebulan sebelumnya PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM umum atau non subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Namun pada awal Maret harganya kembali dinaikkan.
Diberitakan Kompas.com, 2 Maret 2022, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex harganya kembali naik.
Kenaikan itu diungkapkan Pertamina disebabkan karena harga minyak mentah dunia yang juga terus melonjak.
Berikut perincian harga terbaru Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex di berbagai wilayah di Indonesia:
Baca juga: Hari Ini Naik Lagi, Berikut Rincian Harga BBM Terbaru
Harga cabai masih mengalami kenaikan. Diberitakan Kompas.com, 2 Maret 2022, harga cabai di DKI Jakarta mencapai Rp 66.085 per kilogramnya per 1 Maret.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/3/2022), menurut catatan Info Pangan Jakarta, per 3 Maret 2022 harga cabai rawit merah sudah menembus Rp 71.957 per kilogramnya.
Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut diikuti oleh komoditas cabai lainnya seperti cabai merah keriting, cabai merah besar dan cabai rawit hijau.
Kenaikan signifikan juga terjadi pada harga daging sapi murni untuk bahan semur sebesar Rp 2.888. Pada awal Maret daging sapi murni berada di angka Rp 135.714 per kilogramnya.
Selain itu, daging sapi has (paha belakang) naik Rp 65 menjadi Rp 137.954 per kilogram.
Baca juga: Fakta-fakta Gas Elpiji Naik: Penyebab Kenaikan hingga Daftar Harganya
Harga minyak goreng masih naik di Maret ini. Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga minyak goreng belum merata di pasaran.
Dilansir Kompas.com, Jumat (4/3/2022), Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan penyebab masih mahalnya harga minyak goreng ini adalah karena adanya oknum-oknum nakal dalam pendistribusian minyak goreng.