Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali di Saat Nyepi, seperti Apa Kondisinya?

Kompas.com - 02/03/2022, 17:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 diperingati oleh umat Hindu pada Kamis (3/3/2022).

Di Pulau Bali nuansa perayaan Nyepi sangat terasa karena mayoritas penduduknya menganut agama Hindu.

Dilansir dari Kompas.com, (1/3/2022), Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana mengatakan, pada Hari Suci Nyepi, umat Hindu akan melakukan Catur Brata Penyepian.

Baca juga: Peringati Nyepi, Berikut Jadwal Fasilitas Publik di Bali yang Ditutup Sementara, dari Bandara, Tol hingga Mesin ATM

Catur Brata Penyepian meliputi empat pantangan, yaitu sebagai berikut:

  1. Amati geni (tidak menyalakan api)
  2. Amati karya (tidak bekerja)
  3. Amati lelungan (tidak berpergian)
  4. Amati lelanguan (tidak melakukan kegiatan hiburan)

“Tahun baru itu dirayakan dengan melakukan introspeksi diri, sehingga kita melaksanakan dengan cara yang sepi atau menyepi yang merupakan cara terbaik untuk introspeksi diri," katanya, Senin (28/2/2022).

Baca juga: PPKM Periode 1-7 Maret, Ini Daftar Daerah Level 2, 3, dan 4 di Jawa-Bali

Lantas, seperti apa kondisi Bali saat Hari Raya Nyepi?

Petugas adat siaga

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (14/3/2021). Pengamanan tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu dalam menjalani 'catur brata penyepian' dengan tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menyalakan api (amati geni) dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan) selama 24 jam.ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (14/3/2021). Pengamanan tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu dalam menjalani 'catur brata penyepian' dengan tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menyalakan api (amati geni) dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan) selama 24 jam.

Sejumlah polisi tradisional yang disebut pecalang akan bersiaga untuk mejaga ketertiban dan ketertiban perayaan Nyepi.

Penjagaan akan dilakukan di jalan-jalan utama, fasilitas publik, hingga berkeliling ke kediaman warga.

“Untuk menjaga ketertiban dan keamanan secara tradisional, ada polisi tradisional yang disebut dengan pecalang yang melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Hari Suci Nyepi,” kata Pitana.

Baca juga: Melihat Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir, Pernah Jadi Persembunyian Hosni Mubarak

Jalanan kosong

Pada saat Hari Raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, sehingga jalanan akan menjadi lengang karena tidak ada warga kecuali untuk kondisi darurat.

Umat Hindu melakukan pantangan amati lelungan yang berarti tidak berpergian.

“Kalau pergi ke Denpasar, Singaraja, termasuk Kuta yang paling ramai, maka jalan-jalan total sepi, total tidak ada orang,” terang Pitana.

Baca juga: Wisatawan Asing Kini Bisa Berkunjung ke Bali dan Kepri, Ini Syaratnya

Selain itu, PT Jasamarga Bali Tol (JBT) akan menutup sementara operasional Jalan Tol Bali Mandara.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang mengatakan bahwa penutupan tersebut akan berlaku selama 32 jam.

Terhitung mulai Rabu, 2 Maret 2022 pukul 23.00 WITA dan akan dibuka pada Jumat 4 Maret 2022 pukul 07.00 WITA.

"Dalam rangka turut melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal, maka operasional Jalan Tol Bali Mandara akan ditutup sementara secara keseluruhan selama 32 jam," kata Adiputra dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Bandara Bali Segera Dibuka untuk Penerbangan Internasional, Ini Catatan Epidemiolog

Bandara I Gusti Ngurah Rai tutup saat NyepiDok. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bandara I Gusti Ngurah Rai tutup saat Nyepi

Fasilitas umum tutup selama Nyepi

Pada saat Nyepi, semua fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, pasar, bandara dan kantor akan tutup.

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali dipastikan menutup operasional bandara selama 24 jam penuh.

Informasi ini telah dikonfirmasi langsung oleh oleh Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bernama Taufan Yudhistira.

"Hari Kamis, tanggal 3 Maret 2022 dimulai dari pukul 06.00 WITA sampai hari Jumat tanggal 4 Maret 2022 pukul 06.00 WITA, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tutup secara operasional," kata Taufan Yudhistira, dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Namun, kebijakan dikecualikan untuk penerbangan darurat termasuk evakuasi medis (medical evacuation flight).

Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami

Listrik mati dan lampu penerangan jalan mati

Sejalan dengan pantangan amati geni atau tidak menyalakan api, maka umat Hindu juga mematikan listrik selama Nyepi.

Dikutip dari Kompas TV, (26/2/2022), PT PLN (Persero) tidak akan memadamkan listrik sehingga aliran listrik di Bali tetap menyala.

Namun, umat Hindu diminta secara mandiri untuk mematikan listrik di kediamannya masing-masing selama melaksanakan amati geni.

Baca juga: Viral, Video Atap Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Bocor, Warganet: Wahana Air Terjun Enggak Cuma Ada di Changi

Khusus di Pulau Nusa Penida akan dilakukan pemadaman listrik selama 24 jam, hal ini sesuai dengan kesepakatan pemerintah setempat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Iketut Sriawan mengatakan, Penerangan Jalan Umum (LJPU) akan dipadamkan tersebar di seluruh Kota Denpasar.

"Dishub Kota Denpasar akan memadamkan Lampu Penerangan Jalan Umum (LJPU) yang berjumlah sebanyak 18.187 lebih," kata Sriawan dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Kebijakan ini diambil untuk mendukung kelancaran Hari Raya Nyepi.

Baca juga: Cara dan Syarat Mendapatkan Set Top Box (STB) Gratis dari Kominfo

Data seluler dan IPTV akan dimatikan

Selain hal di atas, layanan data seluler dan Internet Protokol Television (IPTV) di Bali akan dimatikan selama 24 jam.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah Provinsi Bali Gede Pramana mengatakan, layanan itu akan dimatikan mulai Kamis 3 Maret 2022 pukul 06.00 WITA sampai dengan Jumat 4 Maret 2022 pukul 06.00 WITA.

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, provider yang melayani data seluler dan IPTV di wilayah Provinsi Bali dan sekitarnya akan mematikan data seluler dan IPTV," kata Pramana dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Walaupun layanan seluler dan IPTV dimatikan, akan tetapi layanan telepon, SMS dan internet fiber optik tetap dapat digunakan selama Hari Raya Nyepi.

Baca juga: Syarat Dapatkan Bantuan Set Top Box (STB) TV Digital Gratis dari Kominfo

(Sumber: Kompas.com/Ulfa Arieza, Wasti Samaria Simangunsong, Ach. Fawaidi | Editor: Nabilla Tashandra, Anggara Wikan Prasetya, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com