Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Long Covid Nyata, Menyerang Otak hingga Paru-paru

Kompas.com - 26/02/2022, 18:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Long Covid adalah gejala Covid-19 yang masih dirasakan oleh pasien sembuh Covid-19 dalam jangka waktu yang lama. 

Gejala Long Covid yang menyerang organ tubuh seperti otak hingga paru-paru bisa dirasakan selama 4 minggu setelah sembuh, atau bahkan lebih. 

Sebuah studi menyebutkan sekitar 10-30 persen penyintas Covid-19 tidak pulih secara total dan mengalami gejala long covid tersebut.

“Jadi long covid itu pasien yang gejala paru-paru dan pernapasan menetap lebih atau sama dengan empat minggu sejak dia terkena Covid-19,” ungkap Prof. Reviono, spesialis paru-paru dari RS Islam Kustanti Surakarta, dikutip Kompas.com, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Disfungsi Otak Akibat Long Covid? Ini Penjelasan Ahli

Gejala Long Covid

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), (16/9/2021), Long Covid bisa ditandai dengan beberapa gejala seperti berikut ini:

  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Gejala yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental
  • Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi
  • Batuk
  • Nyeri pada dada atau perut
  • Nyeri seperti ditusuk jarum
  • Sakit kepala
  • Jantung berdetak cepat atau berdebar
  • Nyeri sendi
  • Diare
  • Masalah tidur
  • Demam
  • Pusing ketika berdiri
  • Ruam
  • Perubahan suasana hati
  • Perubahan kemampuan membau
  • Perubahan siklus periode menstruasi.

Baca juga: Kenali Gejala dan Dampak Long Covid pada Tubuh

 

Komentar warganet

Gejala Long Covid sering kali tidak disadari baik oleh pasien yang telah sembuh maupun juga orang sekitarnya. 

Bahkan oleh sejumlah orang pasien yang mengalami Long Covid juga diremehkan. Berikut ini alasan Long Covid kerap diremehkan, dikutip dari unggahan PandemicTalk:

  • Gejala Long Covid bisa beragam
  • Sering dianggap psikosomatik
  • Sulit di diagnosis, seringkali tes lab menunjukkan hasil normal. 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pandemic Talks (@pandemictalks)

Meskipun demikian tak sedikit warganet yang mengaku mengalami Long Covid pasca sembuh dari Covid-19. 

"Yang bikin sedih kalau disepelekan orang kantor. dikiranya males2an, padahal nggak pernah bener2 pulih post covid," ujar salah satu warganet. 

"Konsentrasiku udah ga sebagus sblm covid (aku alumni delta dgn gejala parah). Suka tiba2 blank dan lupa apa yg lg dikerjain, bicara jadi belibet, gampang bgt capek dan nafasku jadi pendek. Pdhl dulu aku atlit karate, aktif olahraga, skrg baru naik tangga 5 langkah aja udah ngos2an," ungkap warganet lainnya. 

"Terima kasih sudah angkat ini. Saya sendiri kadang bingung jelaskan ke org lain spt apa karena ada kekhawatiran dianggap suka mengeluh atau dianggap termakan sugesti. Padahal keluhan yg dirasakan benar adanya," tulis komentar warganet. 

"Udah setahun.. udah konsul sana sini.. lelah fisik..batin n dompet. Gampang capek.. kdg linglung.. telapak kaki nyeri klo pas capek yg amat sangat...kdg klo curhat ke temen cuma pengen didengerin yg ada dibilang nyari simpati.. delusi.. kebanyakan ngeluh buktinya yg lain gak papa.. disitu Miiiin rasa sakitnya melebihi saat terpapar..," ujar lainnya. 

"Yang aku rasain sampai hari ini gampang lupa (ini pernah sampai merasa frustasi karena nulis artikel jadi susah buanget), cepet capek (paling parah 3 kali dalam 1 waktu ketiduran di atas motor posisi nyetir pas perjalanan pulang, tau2 depan udah mobil ama border jalan). Yang belum pernah covid,.. mending gak usah," tutur salah seorang warganet. 

Baca juga: Berpengauh pada Setiap Bagian Tubuh, WHO Peringatkan untuk Mewaspadai Long Covid

 

Dampak Long Covid pada otak hingga paru-paru

Dikutip dari laman NY Times, Long Covid muncul layaknya penyakit kronis namun dengan beragam gejala.

Sejumlah gejala yang muncul terkadang tak dapat dijelaskan menggunakan tes laboratorium konvensional.

Sulitnya deteksi long covid kemudian berisiko membuat dokter salah dalam mendiagnosis gejala sebagai psikosomatik.

Sementara di sisi lain, sebuah penelitian menemukan adanya disfungsi yang tampak di berbagai bagian tubuh ketika seseorang mengalami Long Covid.

Baca juga: Apa Itu Kanker Pankreas seperti yang Dialami Jeong Chan-Young dalam Drakor Thirty Nine

 

Berikut ini sejumlah dampak dari long covid:

1. Sistem kekebalan tubuh

Pada mereka yang mengalami long Covid biasanya akan terganggu sistem imunnya dibanding mereka yang sembuh total sesudah terinfeksi Covid.

Menurut peneliti hal itu karena tubuh masih melawan sisa-sisa virus yang mungkin terlanjur menyebar luas.

Saat ini sebuah studi yang sedang berlangsung mencoba menentukan apakah reservoir virus bisa menyebabkan peradangan jaringan sekitar hingga menyebabkan kabut otak, masalah pencernaan dan gejala lain.

Dugaan lain mengapa long covid mempengaruhi sistem kekebalan tubuh adalah karena covid memicu respon autoimun yang bertahan lama dan merusak.

Serta karena infeksi memicu peradangan kronis yang kemudian mengaktifkan kembali virus lain di tubuh yang biasanya inaktif.

2. Sistem peredaran darah

Sebuah penelitian dengan pasien bergejala covid lama menunjukkan, mereka memiliki respon mengejutkan saat diminta mengendarai sepeda.

Respon jantung dan paru-paru mereka normal, namun otot-otot ereka hanya mampu mengekstraksi sebagian dari jumlah oksigen normal dari pembuluh darah kecil ketika mengayuh.

Hal ini menjadi tanda adanya disfungsi dalam sistem darah yang mengganggu aliran oksigen ke otot dan jaringan lain.

Penyebabnya kemungkinan pada peradangan kronis yang kemudian merusak serabut saraf yang membantu kontrol sirkulasi.

Kemungkinan lain adalah timbulnya gangguan kapiler kecil yang membawa oksigen ke jaringan seluruh tubuh.

Hal ini didukung penelitian Afrika Selatan yang menemukan masalah sirkulasi lain yakni adanya bekuan darah mikroskopis.

Adanya sitokin yang meningkat pada pasien covid juga berisiko merusak mitokondria yang pada akhirnya membatasi penyerapan oksigen. Ketika kadar oksigen rendah maka akan muncul gejala kelelahan parah.

3. Otak

Long Covid bisa membawa dampak pada otak seperti gangguan kognitif yang berkelanjutan termasuk penurunan perhatian, memori dan pencarian kata.

Hal ini kemungkinan muncul karena infeksi bisa memicu aktivasi berlebihan dari sel kekebalan (mikroglia) yang kemudian berkontribusi pada masalah kognitif.

Selain itu, long Covid secara signifikan mengurangi jumlah darah mencapai otak yang bisa mempengaruhi kemampuan kognitif.

Baca juga: Apa Itu Kanker Pankreas seperti yang Dialami Jeong Chan-Young dalam Drakor Thirty Nine

4. Paru-paru

Gejala long Covid biasanya berupa sesak napas.

Meskipun pada umumnya tes paru termasuk rontgen dada, CT scan dan tes fungsional seringkali kembali normal.

Dampak long covid berisiko pada munculnya kerusakan paru-paru.

Sebuah penelitian di Inggris yang memakai MRI khusus menemukan adanya kerusakan paru pada sekelompok kecil pasien long covid dimana terlihat pasien dalam menghirup oksigen kurang efisien daripada orang yang sehat.

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro | Editor : Inten Esti Pratiwi)

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com