Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Srihadi Soedarsono Sang Maestro Lukis Meninggal, Ini Profilnya...

Kompas.com - 26/02/2022, 15:53 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia berduka atas meninggalnya seorang pelukis, Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo.

Dia juga merupakan Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Srihadi meninggal dunia pada usia 90 tahun.

Berita meninggalnya Srihadi dikabarkan oleh kerabat dekat hingga tokoh nasional, satunya dari keluarga besar ITB:

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Rektor, pimpinan, dan segenap keluarga besar ITB turut berduka cita
atas berpulangnya
Prof. Drs.KRH Tumenggung H Srihadi Sudarsono Adhikoesoemo, M.A," tulis Instagram resmi ITB @itb1920, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Saat Srihadi Soedarsono Sempurnakan Goresan Abstrak Jokowi Jadi Lukisan

Siapa Srihadi Soedarsono?

Dilansir dari Harian Kompas, 16 Maret 1997, Srihadi Soedarsono lahir di Solo pada 4 Desember 1931. Dia lahir di sebuah keluarga pelukis.

Srihadi menyebut, dirinya sebagai "anak yang tumbuh di luar rumah".

Hal ini karena di masa anak-anak, dia bertualang di dalam kepanduan. Sedangkan di masa awal remaja, Srihadi ikut perjuangan bersenjata.

Srihadi memulai karier sebagai artis otodidak yang menggambar poster perjuangan di Tentara Pelajar.

Pada 1945 itu, dia juga menjadi anggota Balai Penerangan Tentara Divisi IV BKR/TKR/TNI.

"Sejak masih sangat belia saya sudah senang menggambar," kenang Srihadi.

Kesenangan itu lebih terdorong karena pergaulan dengan para pelukis jempolan saat itu, seperti S.Sudjojono dan Hendra Gunawan.

Dia menjadi anggota perkumpulan artis Seniman Indonesia Muda (1946) dan anggota perintis Himpunan Budaya Surakarta (1950).

Baca juga: Ratusan Sketsa Srihadi Akan Dipamerkan

Karier militernya berakhir pada 1948 ketika terjadi rasionalisasi, dengan pangkat sersan mayor.

Dia memang memilih bersekolah lagi di SMA II Surakarta, karena merasa terlalu muda untuk menjadi prajurit.

Lulusan (tahun 1959) jurusan seni rupa Fakultas Teknik Bandung Universitas Indonesia yang kini ITB itu, langsung mengajar di almamaternya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com