Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disfungsi Otak akibat Long Covid? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 24/02/2022, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.comLong Covid merupakan gejala Covid-19 yang masih dirasakan oleh pasien Covid-19 selama 4 minggu setelah dinyatakan sembuh atau bahkan lebih.

Long covid bisa berdampak pada sistem tubuh manusia, terutama pada kinerja otak.

Peneliti menemukan adanya disfungsi pada otak pasien penderita long covid. Dr Nath, dr Iwasaki dan dr Michelle Monje, seorang ahli saraf di Stanford mengatakan, Covid-19 dapat mengakibatkan infeksi ringan sehingga terjadi peradangan pada otak.

Diberitakan The New York Times, Sabtu (19/2/2022), pasien Covid-19 yang bergejala ringan bahkan bisa mengalami gangguan kognitif yang berkelanjutan.

Sedangkan dr Avindra Nath, Direktur Klinis Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke mengatakan kasus tersebut sebagai krisis kesehatan masyarakat yang besar.

Baca juga: Kenali Gejala dan Dampak Long Covid pada Tubuh

Disfungsi otak akibat long covid

Dokter Spesialis Saraf RSUP dr. Kariadi Semarang, dr Rahmi Ardhini, SpS(K), mengonfirmasi adanya potensi disfungsi kinerja otak pada penderita long covid.

Covid-19 mula-mula menyerang sistem pernapasan, yaitu paru-paru. Kemudian virus tersebut menyerang sistem tubuh lainnya, seperti darah, saluran napas bagian dalam, hingga sistem kerja otak.

Ilustrasi mengalami long covid atau post-covid syndrome. Varian Omicron beri kekhawatiran baru bagi penyintas Covid-19, terutama mereka yang masih memiliki gejala Long Covid.
UNSPLASH/ENGIN AKYURT Ilustrasi mengalami long covid atau post-covid syndrome. Varian Omicron beri kekhawatiran baru bagi penyintas Covid-19, terutama mereka yang masih memiliki gejala Long Covid.
Pada otak, gangguan tersebut disebabkan oleh beberapa hal. 

Pertama, karena terganggunya sistem paru-paru maka tubuh mengalami kekurangan oksigen, termasuk area otak. Akibatnya, beberapa sel di dalam otak tidak dapat bekerja secara optimal.

“Jadi kalau tubuh kita kekurangan oksigen otomatis otak juga akan kekurangan oksigen. Kalau otak kekurangan oksigen maka sel-sel otak itu fungsinya juga akan terganggu,” jelas Rahmi.

Kedua, adanya peradangan pada otak yang disebabkan oleh virus Corona.

Seorang peneliti dan ahli saraf di Stanford menemukan adanya infeksi ringan akibat Covid-19 yang menyebabkan terjadinya peradangan otak. Peradangan pada sistem otak ini akan mengganggu fungsi otak.

“Peradangan yang diakibatkan oleh adanya virus-virus tersebut juga termasuk ke peradangan otak. Jadi kalau ada peradangan, maka juga akan mengganggu fungsi otak,” kata Rahmi.

Selain itu, Rahmi juga mengimbuhkan bahwa virus Corona juga dapat mengakibatkan adanya penyumbatan dan kekentalan darah sehingga mengganggu sistem kinerja otak.

Peradangan akibat Covid-19 ini biasanya disebabkan oleh respon daya tahan tubuh yang lemah terhadap virus Corona.

Baca juga: Vaksin Lengkap Bisa Kurangi Risiko Long Covid-19, Ini Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com