Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin atau penularan dapat memunculkan respons kekebalan tubuh terhadap sesuatu penyakit.
Namun, terdapat perbedaan proses mendapatkan kekebalan antara vaksin dan penularan.
Vaksin, imbuhnya dapat memunculkan kekebalan tanpa harus menimbulkan rasa sakit.
Sedangkan untuk orang yang tertular Covid-19 di samping mendapatkan respons kekebalan, akan tetapi juga berisiko gejala bahkan kematian.
"Baik kekebalan yang ditimbulkan akibat vaksin yang tertular, sama-sama dapat melindungi dari risiko penularan dikemudian hari," katanya saat menjawab pertanyaan wartawan sewaktu melakukan Keterangan Pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja?
Menurut Prof Wiku, efektifitas vaksin sudah banyak dipublikasikan dengan menunjukkan tingkat keparahan gejala saat perawatan di rumah sakit dan jumlah kematian.
Untuk lama perlindungan vaksin juga dipelajari lebih lanjut.
"Lain halnya dengan kekebalan tubuh yang disebabkan pasca-tertular, efektifitasnya masih belum dipelajari dan publikasikan secara detail seberapa besar penurunan risiko terhadap keparahan gejala, perawatan rumah sakit bahkan jumlah kematian," katanya lagi.
Untuk lama perlindungan yang terbentuk pasca-tertular virus corona juga tidak dipelajari lebih lanjut.
Baca juga: Dosis dan Efek Samping Vaksinasi Booster