Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina

Kompas.com - 25/02/2022, 19:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tentara Rusia diketahui telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl dari Ukraina.

Hal itu dibenarkan oleh seorang penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, Kamis (24/2/2022)

"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," katanya, dilansir Reuters.

Baca juga: Ukraina Trending di Twitter, Ini Alasan Rusia Lancarkan Perang

Ketika terjadi pengambilalihan pembangkit listrik tersebut, pasukan Ukraina memerangi pasukan Rusia dari tiga sisi berbeda (darat, udara, dan laut).

Selain itu, menurut sumber keamanan Rusia, beberapa militer Rusia telah berkumpul di wilayah Chernobyl sebelum menyeberang ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) pagi.

Rusia mengendalikan bekas PLTN Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer, kata sumber yang sama.

Baca juga: Hubungan AS-Rusia Memanas, Begini Perbandingan Militer Keduanya

Chernobyl merupakan daerah yang terkenal dengan pembangkit listrik tenaga nuklir milik Uni Soviet yang terletak di pemukiman Pryp'yat, barat laut Kota Chernobyl yang saat ini masuk wilayah Ukraina.

Pada 26 April 1986, terjadi sebuah bencana ledakan di reaktor nuklir Chernobyl. Ledakan tersebut disebut sebagai kecelakaan reaktor nuklir terburuk sepanjang sejarah.

Sampai saat ini kawasan Chernobyl berbahya untuk dikunjungi, karena dampak emisi radioaktif akibat terjadi ledakan reaktor nuklir.

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina

Lantas, mengapa tentara Rusia mengambil alih Chernobyl?

Wilayah Chernobyl strategis

Pemandangan kota hantu Pripyat dengan tempat perlindungan yang menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl di latar belakang, Ukraina, Kamis, 15 April 2021. AP PHOTO/EFREM LUKATSKY Pemandangan kota hantu Pripyat dengan tempat perlindungan yang menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl di latar belakang, Ukraina, Kamis, 15 April 2021.

Dilansir Reuters (25/2/2022), tentara Rusia telah berhasil menguasi daerah Chernobyl yang merupakan tempat pembangkit listrik yang sudah tidak beroperasi dan dikelilingi oleh tanah radioaktif.

Faktor geografislah yang membuat Rusia merebut Chernobyl dari pihak Ukraina.

Chernobyl berada di rute terpendek dari Belarus ke Kiev, ibu kota Ukraina. Belarus sendiri merupakan negara yang bersekutu dengan Rusia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Reaktor Nuklir Chernobyl Meledak, 32 Orang Tewas

Selain sebagai rute tercepat yang menghubungkan Belarus dan Kiev, wilayah Chernobyl juga dapat digunakan pihak Rusia untuk mempersiapkan pasukan sebelum menuju ke Kiev.

"Itu adalah cara tercepat dari A ke B," kata James Acton dari lembaga pengkajian Carnegie Endowment for International Peace.

Baca juga: Kisah di Tengah Virus Corona, Terinfeksi hingga Disebut Momen Chernobyl

Sementara itu, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat AS Jack Keane mengatakan, wilayah Chernobyl tidak memiliki "signifikasi militer", namun daerah tersebut dapat menjadi daerah strategis untuk menggulingkan pemerintahan Ukraina.

Keane menyebut rute tersebut merupakan salah satu dari empat rute yang digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina.

Termasuk rute kedua dari Belarus, rute mengarah ke selatan dari kota Kharkiv di Ukraina, dan rute yang mendorong ke utara dari Krimea yang dikuasai Rusia ke kota Kherson.

Baca juga: 6 Negara yang Pernah Alami Kudeta Militer, Mana Saja?

Dilansir Kompas.com (25/2/2022), Rusia disebut ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyak kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer.

Bencana Chernobyl di Ukraina Soviet saat itu mengirim awan bahan nuklir ke sebagian besar Eropa pada 1986.

Ini terjadi setelah uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.

Puluhan tahun kemudian, lokasi itu menjadi obyek wisata. Sekitar seminggu sebelum invasi Rusia, zona Chernobyl ditutup untuk turis.

Baca juga: Daftar 20 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia

Apa itu reaktor Chernobyl?

Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl ditutup setelah peristiwa ledakan yang terjadi pada 1986. newscientist Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl ditutup setelah peristiwa ledakan yang terjadi pada 1986.

Dilansir dari Kompas.com, PLTN Chernobyl memiliki empat reaktor nuklir, yang masing-masing mampu menghasilkan tenaga listrik hingga 1.000 megawatt.

Pada 26 April 1986, terjadi sebuah kesalahan oleh teknisi reaktor nomor empat yang sedang bereksperimen dengan mematikan sistem pengaturan daya dan sistem keselamat darurat.

Pada pukul 01.23 pagi, kesalahan tersebut diperparah oleh para teknisi yang lain sehingga terjadi reaksi berantai pada inti reaktor.

Ledakan pada reaktor tersebut memicu bola api besar dan meledakkan baja berat dan tutup beton sekitar reaktor.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Komcad dan Bedanya dengan Wajib Militer

Dan ketika teknisi mencoba mematikan secara darurat, terjadi lonjakan daya yang tinggi menyebabkan tanki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan.

Debu radioaktif kemudian tersebar ke kawasan Uni Soviet bagaian barat dan Eropa.

Pada 27 April 1986, 30.000 penduduk Prp'yat mulai dievakuasi.

Terdapat lusinan orang terjangkit penyakit serius akibat terpapar radiasi, beberapa dari orang tersebut meniggal dunia.

Baca juga: Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2021, Indonesia Juara 1 di ASEAN, 20 Besar di Dunia

Selain itu, ada jutaan hektar lahan pertanian terkontaminasi radiasi dan banyak hewan yang lahir dalam kondisi cacat.

Setelah bencana tersebut, pihak Uni soviet membuat zona eksklusif berbentuk lingkaran dengan radius sekitar 30 kilometer dari PLTN Chernobyl.

Reaktor kedua Chernobyl dimatikan pada 1991, sedangkan reaktor pertama beropasi sampai 1996, dan yang terakhir pada 2000.

Reaktor ketiga ditutup serta menjadi akhir dari PLTN Chernobyl.

Baca juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2021, Bagaimana dengan Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com