KOMPAS.com - Hari ini 34 tahun lalu, tepatnya 26 April 1986 terjadi kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah.
Dilansir dari History.com, sekitar 32 orang tewas seketika dan puluhan lainnya menderita luka bakar akibat radiasi nuklir.
Sekitar 1.000 ton nuklir dari salah satu reaktor terbakar. Reaktor melepaskan radiasi 400 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Bencana meledaknya pembangkit ini tercatat sebagai bencana nuklir terburuk dalam catatan sejarah.
Dilansir National Geographic, Jumat (17/5/2019), insiden tersebut adalah momen penting dalam Perang Dingin dan sejarah tenaga nuklir.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di daerah yang sekarang disebut Ukraina bagian utara terbakar dan meledak selama 2 hari, yaitu 25-26 April.
Lebih dari 30 tahun kemudian, para ilmuwan memperkirakan zona di sekitar bekas pabrik tidak akan dihuni hingga 20.000 tahun.
Daerah yang letaknya di dekat kota Chernobyl bekas Uni Soviet itu banyak berinvestasi dalam tenaga nuklir setelah Perang Dunia II.
Mulai 1977 para ilmuwan Soviet memasang 4 reaktor nuklir yang terletak tepat di sebelah selatan perbatasan Ukraina dan Belarus.
Baca juga: Mengenal Hari Bumi, dari Pengertian, Sejarah, hingga Maknanya
Pada 25 April, pemeliharaan rutin dijadwalkan di reaktor keempat PLTN Nuklir Lenin.
Para pekerja berencana untuk menggunakan waktu tersebut untuk menguji apakah reaktor masih dapat didinginkan jika pembangkit kehilangan daya.
Tapi, selama pengujian, pekerja melanggar protokol keselamatan. Listrik pun melonjak di dalam pabrik.
Meskipun upaya untuk mematikan reaktor sudah maksimal, lonjakan daya lain menyebabkan reaksi ledakan berantai di dalamnya.
Akhirnya, inti nuklir itu terbuka, memuntahkan bahan radioaktif ke atmosfer.