Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi F-22 Raptor, Jet Tempur Siluman yang Bisa Hindari Radar

Kompas.com - 17/02/2022, 11:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comLockheed Martin F-22 Raptor adalah pesawat tempur taktis siluman yang bisa terbang tanpa dapat diketahui musuh. 

Jet tempur yang dikembangkan dan diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat ini memiliki kelebihan tak terdeteksi radar. 

F-22 Raptor juga disebut siluman, karena dapat menghindari deteksi, baik itu visual, audio, sensor, dan gelombang radar musuh.

Baca juga: Spesifikasi KRI Golok-688, Kapal Cepat Rudal TNI AL yang Miliki Daya Hancur Besar

Lantas, seperti apa spesifikasi F-22 Raptor?

Spesifikasi F-22 Raptor

Lockheed Martin dan Boeing sebagai produsen pesawat kenamaan AS diberikan wewenang untuk membuat pesawat siluman tersebut.

Dilansir dari laman Angkatan Udara AS, jet tempur siluman F-22 Raptor memiliki panjang 18,9 meter dan tingginya 5,1 meter. Panjang rentangan sayapnya berkisar 13,6 meter.

F-22 Raptor ditenagai dua mesin turbofan Pratt & Whitney F119-PW-100, yang dapat melaju dengan kecepatan 2.560 kilometer per jam atau Mach 2.

Untuk persenjataan, F-22 Raptor dibekali satu meriam M61A2 20 milimeter dengan 480 putaran, ruang senjata samping internal yang dapat mengangkut dua rudal udara-ke-udara inframerah AIM-9.

Selain itu, juga terdapat ruang senjata utama internal untuk pengangkutan enam rudal udara-ke-udara berpemandu radar AIM-120.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur F-15 yang Berpotensi Dijual AS ke Indonesia: Sistem Radar hingga Senjatanya

 

F-22 Raptor: mode siluman hingga kemampuan perang

Sebuah jet F-22 Raptors milik Angkatan Udara AS mendarat di Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan, Rabu (17/6/2016), setelah melakukan terbang lintas sebagai ajang unjuk kekuatan.JUNG YEON-JE / AFP Sebuah jet F-22 Raptors milik Angkatan Udara AS mendarat di Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan, Rabu (17/6/2016), setelah melakukan terbang lintas sebagai ajang unjuk kekuatan.

Dilansir dari laman Boeing, F-22 Raptor adalah salah satu pesawat tempur armada Angkatan Udara AS.

F-22 Raptor diklaim menghadirkan kombinasi siluman, kecepatan, kemampuan manuver, dan kemampuan perang yang kuat.

Serangkaian sensor dan senjata yang disebut sangat mematikan menjamin dominasi udara dan mendukung misi yang sedang dijalankan.

Boeing bermitra dengan Lockheed Martin untuk merancang dan memasang upgrade modernisasi untuk F-22 Raptor, yang memungkinkan pilot untuk mempertahankan superioritas di udara.

Selain dukungan logistik berbasis kinerja pada beberapa komponen F-22, Boeing juga menyediakan pelatihan pilot dan pemeliharaan untuk memastikan kesiapan misi sepanjang waktu.

Sistem pelatihan pemeliharaan F-22 mencakup serangkaian perangkat pelatihan fidelitas tinggi, laboratorium, dan ruang kelas yang menyediakan pelatihan pemeliharaan teoretis dan langsung.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Jet Tempur Rafale Perancis yang Akan Dibeli Indonesia

Historis pembuatan F-22 Raptor

Pada pertengahan 1990-an, Boeing bekerja sama dengan Lockheed Martin untuk mengembangkan dan membangun F-22, pesawat tempur taktis yang menggabungkan kemampuan siluman, avionik terintegrasi, dan kemampuan manuver.

Pembangunan F-22 dimaksudkan sebagai pengganti F-15 sebagai dominasi garis depan AS dalam menyerang basis pertahanan musuh.

Produksi pertama F-22 diresmikan 9 April 1997, pada upacara peluncuran yang diselenggarakan oleh Lockheed Martin, Boeing, dan Pratt & Whitney.

Lockheed Martin Aeronautical Systems, sebuah divisi dari Lockheed Martin Corp, yang berbasis di Marietta, Georgia, AS, bertanggung jawab atas beberapa hal.

Mulai dari manajemen program, badan depan yang terintegrasi (bagian hidung) dan badan pesawat depan, termasuk kokpit dan saluran masuk, tepi terdepan sayap, sirip dan stabilator, penutup, aileron dan roda pendarat, dan perakitan akhir pesawat.

Lockheed Martin Tactical Aircraft Systems, yang berbasis di Fort Worth, Texas, bertanggung jawab atas badan pesawat tengah, navigasi terintegrasi dan sistem peperangan elektronik, sistem komunikasi, navigasi, dan identifikasi, dan sistem pendukung senjata.

Boeing di Seattle, Washington, membangun sayap dan badan pesawat belakang, termasuk struktur yang diperlukan untuk pemasangan mesin dan nozzle, dan bertanggung jawab atas integrasi avionik, 70 persen perangkat lunak misi, dan sistem pelatihan.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan

 

Jet tempur milik AS, F-22 Raptor, di Pangkalan Udara Kadena, Okinawa, Jepang. AS melarang serdadunya mengonsumsi alkohol dan meninggalkan barakAFP Jet tempur milik AS, F-22 Raptor, di Pangkalan Udara Kadena, Okinawa, Jepang. AS melarang serdadunya mengonsumsi alkohol dan meninggalkan barak

Produksi F-22 diakhiri

Pada 2002, Boeing mengirimkan titanium 2.000 pon (907 kilogram) dan sayap komposit untuk pesawat produksi F-22 yang pertama.

Pada April 2005, Boeing telah mengirimkan 61 set sayap dan 66 badan belakang serta sejumlah paket uji terbang avionik terintegrasi dan pembaruan untuk Lockheed Martin.

F-22 memenangkan Collier Trophy yang bergengsi pada 2006. Setelah itu, dikelilingi oleh kontroversi tentang biaya dan kesesuaiannya dalam lingkungan pasca-Perang Dingin.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, generasi berikutnya dari pesawat tempur Soviet yang dimaksudkan untuk mendominasi dalam pertempuran udara tidak pernah terwujud.

Departemen Pertahanan AS mengumumkan keputusan untuk mengakhiri produksi F-22 pada April 2009. Angkatan Udara AS menerima F-22 terakhir pada 2012.

Pada September 2014, F-22 Raptor melakukan debut tempurnya dalam serangan terkoordinasi dengan jet tempur dan pembom lainnya terhadap ISIS di Suriah.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Cepat Rudal KRI Kapak-625 Buatan PT PAL, Dibekali Persenjataan Canggih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com