Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Efektivitas Vaksin Booster: Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna

Kompas.com - 14/02/2022, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah mulai menggenjot program vaksinasi booster kepada masyarakat Indonesia.

Ada enam jenis vaksin yang telah mendapat izin untuk vaksinasi booster dari BPOM dan rekomendasi dari ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).

Keenam jenis vaksin tersebut, di antaranya:

  1. CoronaVac
  2. Pfizer
  3. AstraZeneca
  4. Moderna
  5. Sinopharm
  6. Zififax

Dari ke-6 jenis vaksin itu, Pemerintah akan menggunakan vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna sebagai dosis vaksin booster yang akan diberikan triwulan pertama 2022.

Lalu, bagaimana efektivitas ketiga vaksin tersebut?

Baca juga: Tak Cuma Sinovac, Benarkah Efektivitas Vaksin Pfizer dan Moderna Juga Berkurang?

1. Vaksin Pfizer

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (13/2/2022), vaksin Pfizer dapat memberikan perlindungan bagi pasien yang terpapar Covid-19 hingga 52,4 persen sejak dosis pertama diberikan.

Namun, angka ini sudah tercapai bahkan 11 hari sebelum perlindungan sesungguhnya dihasilkan dari suntikan pertama.

Artinya, perlindungan sesungguhnya yang bisa didapat dari suntikan pertama vaksin Pfizer memiliki angka yang jauh lebih tinggi.

Angka perlindungan yang mungkin didapatkan sebenarnya berkisar antara 29,5-84,5 persen.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster Moderna, dari Nyeri sampai Kelelahan

2. Vaksin AstraZeneca

Dosis pertama vaksin AstraZeneca disebut bisa memberi perlindungan dari Covid-19 bergejala setidaknya selama 90 hari pertama sebesar 76 persen.

Sementara untuk pencegahan terjadinya Covid-19 yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit, dosis pertama AstraZeneca ini disebut bisa memberi perlindungan hingga 100 persen.

Meskipun jumlahnya kecil. Angka-angka itu berdasarkan hasil uji klinis tahap 3 vaksin tersebut yang diunggah di The Lancet.

Baca juga: VIDEO Cek Fakta: Hoaks! Darah Mengental karena Disuntik Vaksin AstraZeneca 2 Kali

3. Vaksin Moderna

Sejak dosis pertama, vaksin Moderna juga bisa memberi perlindungan hingga 80 persen. Kisarannya ada di angka 43,5-84,5 persen.

Setelah dosis pertama diberikan, perlindungan dari infeksi Covid-19 sudah di angka 69,5 persen.

Angka itu didapatkan penerima, 13 hari sebelum perlindungan sesungguhnya terbentuk.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster: Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna

Efektivitas vaksin booster terhadap Omicron

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Minggu (13/2/2022), vaksin booster dinilai efektif melawan gelombang Omicron.

Data dari laporan CDC, Jumat (11/2/2022), vaksin booster berbasis messenger RNA (mRNA) menawarkan tingkat perlindungan tinggi terhadap penyakit parah hingga beberapa bulan setelah penyuntikan vaksin booster.

CDC memeriksa, data dari 93.000 pasien rawat inap dan 241.000 Unit Gawat Darurat di 10 negara bagian selama gelombang Delta dan Omicron.

Data tersebut menunjukkan, selama Omicron efektivitas vaksin booster terhadap pasien rawat inap adalah 91% hingga dua bulan pertama sejak pemberian vaksin booster.

Sementara di bulan keempat dan selanjutnya, efektivitas vaksin booster masih mencapai 78 persen.

Berdasarkan studi tersebut, CDC terus merekomendasikan vaksin booster karena aman dan efektif.

Kendati demikian, CDC akan terus memantau efektivitas vaksin COVID-19 guna membantu menginformasikan upaya kesehatan kepada masyarakat di dunia.

Baca juga: 6 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM dan Mekanisme Pemberiannya

Dosis vaksin booster

Berikut pemberian dosis vaksin booster telah diatur di dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 yang akan dilakukan pada triwulan pertama tahun 2022:

1. Penerima vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac:

  • Vaksin booster Pfizer, setengah dosis atau 0,15 ml atau
  • Vaksin booster AstraZeneca, setengah dosis atau 0,25 ml.

2. Penerima vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca:

  • Vaksin booster AstraZeneca 1 dosis
  • Vaksin booster Moderna, setengah dosis atau 0,25 ml
  • Vaksin booster Pfizer, separuh dosis atau 0,15 ml.

Kedua kombinasi dosis dan jenis vaksin booster tersebut sudah sesuai dengan pertimbangan para peneliti, baik BPOM maupun ITAGI.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/2/2022), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kombinasi awal vaksin booster ini bisa berkembang tergantung hasil riset baru dan juga ketersediaan vaksin yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com