KOMPAS.com - Vaksinasi booster telah digulirkan sejak beberapa waktu lalu dengan prioritas lansia dan kelompok rentan.
Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan untuk booster, di antaranya adalah vaksin Moderna.
Seperti vaksin pertama dan kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping. Sejumlah warganet pun mengeluhkan efek samping dari vaksin booster Moderna ini.
"Hari kamis vaksin booster moderna. Ga ada jeda setelah suntik lengan lgsg pegel, malam makin pegel, pagi tadi demam dan pusing sampe sekarang. Mudah2an lekas pulih," kata akun Twitter ini.
"Yang habis vaksin booster moderna dan merasakan efek yg sangat dahsyat.
Sudah kaya orang linglung aja efeknya," kata akun Twitter ini.
Bagaimana penjelasannya? Apa saja efek samping dari vaksin booster Moderna?
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster ini juga memiliki efek samping seperti dosis primer.
"Semua vaksin ada efek samping seperti dosis sebelumnya," kata Nadia, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/1/2022).
Moderna sebagai vaksin booster diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas.
Kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.
Sementara itu, efek samping terbanyak yang dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan. Efek samping lainnya seperti demam, pegal, mual, dan lain-lain lebih rendah lagi laporannya.
Jika diurutkan, kejadian efek samping Moderna yang paling sering dirasakan, antara lain:
Kendati demikian, munculnya efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) cenderung dapat ditoleransi dengan status tingkat keparahan satu dan dua.
Baca juga: Jika Vaksin 1 dan 2 Sinovac, Booster Pakai Apa? Ini Panduan Memilihnya
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Moderna dengan platform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi yang dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2, sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.
Mengenai penyimpanannya, Kemenkes mengarahkan agar vaksin Moderna disimpan dalam mesin pendingin pada suhu minus 25 derajat celcius sampai dengan minus 15 derajat celcius di fasilitas dinas kesehatan.