Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Vaksin 1 dan 2 Sinovac, Booster Pakai Apa? Ini Panduan Memilihnya

Kompas.com - 14/01/2022, 17:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster untuk masyarakat umum telah dimulai 12 Januari 2022.

Vaksinasi booster dilakukan serentak di Indonesia dengan target 21 juta sasaran untuk bulan Januari 2022.

Jika pada vaksinasi dosis ke-1 dan ke-2 menggunakan vaksin Sinovac atau CoronaVac, vaksin booster apa yang digunakan?

Baca juga: Ini 2 Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Booster

Dapat memakai vaksin Pfizer atau AstraZeneca

Diberitakan Kompas.com, 11 Januari 2022, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan penerima vaksin Sinovac dapat menggunakan vaksin Pfizer atau AstraZeneca untuk dosis ketiga.

Melansir laman Kemenkes, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml).

Adapun yang disebut vaksinasi primer adalah vaksinasi dosis utama untuk memberikan imunitas atau kekebalan terhadap penyakit Covid-19 dalam jangka waktu tertentu.

Vaksinasi primer diberikan secara Homolog (jenis vaksin 1 dan 2 sama).

Sementara itu, vaksinasi booster adalah vaksinasi setelah seseorang mendapatkan vaksin primer dosis lengkap, bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.

Vaksin booster diberikan secara Homolog dan Heterolog.

Secara lengkap, berikut ini jenis vaksin booster untuk bulan Januari 2022 melansir Instagram @kemenkes_ri:

  1. Sinovac-Sinovac-setengah dosis Pfizer
  2. Sinovac-Sinovac-setengah dosis AstraZeneca
  3. AstraZeneca-AstraZeneca-setengah dosis Moderna.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Booster di PeduliLindungi

Cara penyuntikan vaksin booster

Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas.

Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml.

Bagi daerah yang belum menerima jarum suntik sekali pakai ini, maka dapat memanfaatkan yang tersedia.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Ada Tidaknya Sertifikat bagi Peserta Vaksin Booster

Peningkatan antibodi vaksin booster

Budi mengatakan, rekomendasi kombinasi pemberian vaksin sudah sesuai dengan arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, rekomendasi ini sudah disetujui oleh BPOM dan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).

“Ini adalah kombinasi awal dari regime vaksin booster yang kita akan berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan juga hasil riset yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI, yang nantinya bisa berkembang tergantung terhadap hasil riset yang baru dan ketersediaan vaksin yang ada,” ujar Budi.

Dia menjelaskan vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster dosis penuh dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan.

"Hasil penelitian dari dalam dan luar negeri juga menunjukkan, bahwa vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster dosis penuh dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan," papar Budi.

Sementara itu melansir laman resmi BPOM, 10 Januari 2022, berikut ini kombinasi vaksin booster serta jumlah peningkatan antibodi yang terbentuk berdasarkan data yang disampaikan BPOM:

  1. Vaksin booster Sinovac (Coronavac)+vaksin primer dosis lengkap Sinovac (Coronavac): peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberiaan booster.
  2. Vaksin booster Pfizer (Comirnaty)+vaksin primer dosis lengkap Pfizer (Comirnaty): peningkatan titer antibodi netralisasi sebesar 3,29 kali setelah 1 bulan pemberian booster.
  3. Vaksin booster AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)+vaksin primer dosis lengkap AstraZeneca: peningkatan titer antibodi IgG dari awalnya 1.792 menjadi 3.746 kali.
  4. Vaksin booster Moderna+vaksin primer AstraZeneca/Pfizer/Janssen: peningkatan titer antibody sebesar 12,99 kali.
  5. Vaksin booster Zifivax+vaksin primer Sinovac/Sinopharm: peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com