Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cek Tiket Vaksinasi Booster di PeduliLindungi

Kompas.com - 14/01/2022, 16:30 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah telah memulai program vaksinasi booster pada 12 Januari 2022.

Sasaran prioritas vaksinasi booster adalah kelompok berisiko tinggi, seperti lansia dan penderita imunokompromais yang telah 6 bulan menerima vaksin dosis dasar.

Cara mendaftar vaksinasi booster dapat melalui website PeduliLindungi di pedulilindungi.id.

Bagaimana cara cek tiket vaksinasi booster di PeduliLindungi?

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Booster di PeduliLindungi

Cara cek tiket vaksinasi booster di aplikasi PeduliLindungi

 

Berikut cara cek tiket vaksinasi booster di aplikasi PeduliLindungi:

  1. Masuk ke aplikasi PeduliLindungi di ponsel. Login dengan akun terdaftar.
  2. Masuk ke menu "Profil" untuk mengecek status dan jadwal vaksinasi booster.
  3. Masuk ke menu "Status Vaksinasi & Hasil Tes COVID-19".
  4. Tap menu "Riwayat dan Tiket Vaksin" dan nama Anda.
  5. Tiket vaksinasi ketiga akan muncul di bawah vaksinasi ke-1 dan 2.
  6. Di dalam tiket vaksinasi booster tampak jenis program vaksinasi dan lokasi serta jadwal vaksinasi. QR Code dapat disimpan atau dikirim ke email.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Ada Tidaknya Sertifikat bagi Peserta Vaksin Booster

Cara cek tiket vaksinasi booster di website PeduliLindungi

Berikut cara cek tiket vaksinasi booster di website PeduliLindungi di pedulilindungi.id:

  1. Buka pedulilindungi.id.
  2. Masukkan “Nama Lengkap” dan “NIK”.
  3. Klik periksa untuk memunculkan status dan tiket vaksinasi.

Vaksinasi lanjutan atau booster ini bisa didapatkan jika sudah memenuhi sejumlah syarat.

Syarat tersebut, seperti berusia 18 tahun ke atas terutama lansia dan kelompok penderita masalah kekebalan tubuh, dan sudah mendapatkan vaksin primer lebih dari 6 bulan yang lalu.

Baca juga: Penyebab Jadwal Vaksinasi Booster Tak Muncul di PeduliLindungi

Mekanisme vaksinasi booster

Diberitakan Kompas.com, vaksinasi booster dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu mekanisme Homolog dan Heterolog.

Mekanisme Homolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Sementara itu, mekanisme Heterolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Jenis vaksin yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).

Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com